Penjualan Mobil Hybrid Diprediksi Tembus 70.000 Unit pada Akhir 2024
JAKARTA, iNews.id - Industri otomotif Indonesia sedang mengalami kesulitan dengan menurunnya jumlah penjualan mobil. Kendati begitu, penjualan mobil hybrid (Hybrid Electronic Vehicle/HEV) justru mengalami penigkatan signifikan pada semester pertama 2024.
Mobil hybrid menjadi pilihan bagi masyarkat Indonesia untuk mobilitas ramah lingkungan sebelum berganti ke kendaraan listrik murni. Cara kerjanya, mobil ini masih menggunakan bensin sebagai sumber tenaga utama.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengakui penjualan mobil hybrid tiap tahunnya menunjukkan peningkatan sibifikan. Pada 2022, kendaraan HEV terjual 10.000 unit, dan pada 2023 meningkat menjadi 55.000 unit.
Sementara pada Januari-Juni 2024, Gaikindo mencatatkan penjualan mobil hybrid tembus 32.000 unit. Artinya, dalam enam bulan ke depan, kendaraan jenis ini memiliki potensi menyentuh penjualan hingga 70.000 unit.
"Kalau saya lihat, mungkin mobil hybrid di akhir tahun ini bisa (terjual) sekitar 65-70 ribu unit. Berarti ada peningkatan lagi," ujar Ketua Umum Gaikindo, Yohannes Nangoi di ICE BSD, Tangerang, belum lama ini.
Menurut Nangoi, ada sejumlah faktor yang membuat mobil hybrid diincar banyak orang. Mobil ini menawarkan efisiensi bahan bakar yang sangat tinggi, bahkan ada yang menjanjikan jarak tempuh lebih dari 1.000 kilometer dengan bahan bakar penuh.
"Alasan peningkatan ini, ya karena masyarakat sudah mulai menyadari yang namanya mobil hybrid itu lebih hemat bahan bakar fosil. Emisi gas buangnya lebih baik, terus juga harga dari mobil hybrid juga saat ini sudah mulai berkompetisi," katanya.
Editor: Dani M Dahwilani