Penjualan Mobil Listrik di Indonesia Belum Memuaskan, Ini yang Perlu Dilakukan Pemerintah
JAKARTA, iNews.id - Pemerintah berusaha meningkatkan penggunaan kendaraan listrik. Sejumlah kebijakan telah dikeluarkan untuk membuat masyarakat tertarik beralih ke transportasi ramah lingkungan.
Sayangnya, upaya yang dilakukan pemerintah belum membuahkan hasil besar. Hal ini terlihat dari penjualan mobil listrik yang belum meningkat. Dibandingkan dengan Amerika Serikat (AS) dan China, Indonesia masih jauh tertinggal.
Direktur Utama Indonesia Battery Corporation (IBC) Toto Nugraha mengatakan pemerintah harus bisa memberikan penetrasi lebih besar. Apalagi dalam kebijakan mengenai mobil listrik agar lebih banyak lagi yang tertarik meminangnya.
“Kita harus menyadari soal bagaimana pertumbuhan kendaraan listrik di dunia. Sekarang, (penjualan mobil listrik) Tiongkok sudah 6 juta unit, Amerika Serikat 3 juta. Sementara Indonesia masih belasan ribu unit,” kata Toto di Indonesia Sustainibility Forum (ISF).
Sumber daya nikel yang berlimpah di Indonesia, kata Toto bisa membuat negara ini menjadi penguasa kendaraan listrik. Bahkan, dia mengibaratkan Indonesia seperti Arab Saudi dengan sumber daya minyak mentah yang membuat negaranya kaya raya.
Oleh karena itu, Toto berharap pemerintah bukan hanya fokus pada sumber daya alam dengan meminta investor membangun pabrik baterai di Indonesia. Ini juga perlu pendekatan lebih jauh agar masyarakat tak lagi ragu membeli mobil listrik.
“Kita punya potensi seperti Arab dalam hal minyak. Kita negara yang kaya nikel, jadi memungkinkan untuk itu. Tapi, kita juga perlu meningkatkan permintaan domestik kendaraan listrik di Indonesia,” ujarnya.
Toto menyampaikan penambangan nikel harus dilakukan dengan cara-cara yang menjunjung tinggi nilai-nilai keberlanjutan. Ketika kebutuhan nikel makin besar, maka dibutuhkan pengawasan yang lebih ketat.
“Ketika mengelola nikel, semuanya harus dilakukan dengan cara-cara yang baik. Semuanya harus mengikuti standar, kemudian soal limbah (baterai) juga. Jadi ketika semua standarnya dijalankan dengan benar, maka (mobil listrik) bisa sepenuhnya hijau,” ucapnya.
Editor: Dini Listiyani