Penjualan Mobil Malaysia Kembali Ungguli Indonesia, Gaikindo: Insentif Mereka sejak Pandemi

JAKARTA, iNews.id - Penjualan mobil di Indonesia secara keseluruhan mengalami pelemahan. Bahkan, angkanya diberitakan kembali kalah dari Malaysia yang saat ini terus bertumbuh. 

Padahal, selama bertahun-tahun penjualan mobil di Indonesia selalu berada di atas Malaysia. Kondisi ini diakui Sekertaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara.

Menurutnya, pasar otomotif Malaysia sedang tumbuh. Ini terjadi karena insentif dari pemerintah Malaysia sejak pandemi Covid-19 masih berlaku.

"Sebabnya pengurangan pajak, saya nggak tahu detailnya seperti apa. Mereka (kasih insentif mobil) lebih dulu dari kita, tapi sampai sekarang belum berhenti," ujar Kukuh di Jakarta, belum lama ini.

Kukuh tidak memberikan informasi secara detail mengenai insentif yang diberikan pemerintah Malaysia. Salah satu contohnya adalah dalam salah satu instrumen pajak, mereka memberikan diskon 100 persen untuk mobil produksi lokal dan 50 persen untuk mobil impor.

Sebab itu, Kukuh meminta pemerintah memberikan insentif yang dapat menarik minat masyarakat dalam membeli mobil baru. Penurunan angka penjualan terjadi mobil-mobil yang ditujukan untuk kelas menengah ke bawah.

"Kebijakan insentifnya harus dipertahankan, sehingga masyarakat yang punya uang beli mobil. Apapun mobilnya tidak spesifik. Nah itu yang akan perlu kita cari setelah ini. Kalau dalam waktu 2-3 tahun ada insentif yang menarik. Seperti yang dilakukan pada waktu pandemi. Mungkin kita bisa segera naik lagi," katanya.

Sebagai informasi, penjualan mobil di Indonesia secara wholesales pada Agustus 2025 sebesar 66.478 unit. Sementara di Malaysia pada bulan yang sama menurut Asosiasi Otomotif Malaysia (MAA) mencapai 73.041 unit.

Editor: Dani M Dahwilani