Persaingan Mobil Listrik Makin Ketat, Air ev Kuasai Segmen Entry Level
JAKARTA, iNews.id - Kehadiran mobil listrik (electric vehicle/EV) perlahan mulai diterima masyarakat Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya penjualan dan semakin banyaknya model kendaraan listrik di Tanah Air.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) penjualan wholesales (pabrik ke dealer) BEV mencapai 43.188 unit, naik tajam dari sebelumnya 17.051 unit pada 2023.
Pangsa pasar BEV juga meningkat dari 1,7 persen menjadi 5 persen pada 2024. Ini mencerminkan minat yang semakin besar terhadap kendaraan ramah lingkungan.
Di sisi lain, pertumbuhan pasar kendaraan elektrifikasi menjadi tantangan dengan semakin banyaknya brand dan model mobil listrik masuk di Indonesia. Ini dapat dilihat dari sejumlah brand mobil listrik baru yang bakal meramaikan IIMS 2025.
Namun, banyak brand lebih fokus pada segmen pasar kelas menengah. Sebagai pelopor kendaraan listrik di Indonesia, Wuling Motors mengandalkan kendaraan listrik pertamanya, Air ev di segmen entry level. Mereka pun sukses menguasai pangsa pasar di kelasnya.
Berdasarkan data Gaikindo penjualan Wuling Air ev sepanjang 2024 tembus 4.440 unit. Sejak meluncur pada Agustus 2022, mobil yang diproduksi di Indonesia ini membukukan penjualan (wholesales/pabrik ke dealer) lebih dari 18.000 unit.
"Kehadiran Wuling Air ev menjadi tonggak sejarah baru mobil listrik di Indonesia. Air ev hadir sejalan dengan program pemerintah dalam mengakselerasi elektrifikasi kendaraan di Tanah Air. Saat ini, Air ev diproduksi di Indonesia dengan TKDN 40 persen," ujar PR Manager Wuling Motors, Brian Gomgom kepada media, belum lama ini.
Menurut Gomgom, alasan masyarakat beralih ke kendaraan listrik selain kesadaran akan pentingnya kendaraan ramah lingkungan juga berbagai kemudahan yang diberikan. Salah satunya bebas ganjil genap.
Selain itu, biaya perawatan mobil listrik lebih murah dibandingkan model konvensional. Ditambah lagi untuk biaya energi yang digunakan juga terbilang lebih murah dibandingkan bahan bakar minyak. Untuk gambaran 1 kWh listrik sekitar Rp 1.700 sedangkan untuk 1 liter bensin bisa 10 kali lipatnya.
Saat ini, Wuling Air ev memiliki empat varian, yaitu Long Range, Standard Range, Lite Long Range dan Lite Standard Range. Bermain di segmen entry level, Air ev Lite Standard Range dibanderol Rp 179,1 juta, Air ev Lite Long Range Rp190 juta, Air ev Standard Range Rp224 juta, dan Air ev Long Range Rp 275 juta on the road (OTR) Jakarta dengan insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari pemerintah.
“Berdasarkan tipe, varian Air ev Long Range penjualannya mendominasi, diikuti varian Lite kemudian Standard Range," kata Gomgom.
Secara spesifikasi, Wuling Air ev tipe tertinggi telah dilengkapi Wuling Remote Control App yang didukung teknologi Internet of Vehicle (IoV) dan fitur perintah suara Wuling Indonesian Command (WIND). Meski mungil, mobil ini juga menyematkan fitur Safety Protection mencakup dua airbags, ABS, EBD, ESC, EPB, AVH, ISOFIX, Sound Module for Pedestrian Warning, TPMS, Rear Parking Sensor and Camera, Immobilizer, dan Anti Theft Alarm. Tak heran jika dengan inovasi yang dibenamkannya Air ev meraih hingga 15 penghargaan dari berbagai pihak.
Untuk sumber tenaga, Air Ev menggunakan Battery Lithium Ferro-phosphate (LFP) IP67 certified yang telah teruji dalam kondisi cuaca ekstrem untuk menjamin keamanan baterai dan konsumen saat berkendara. Air EV tersedia dalam dua pilihan kapasitas baterai, yaitu 17,3 kWh dan 26,7 kWh dengan daya jangkau 200 km hingga 300 km.
Dalam persaingan pasar yang semakin ketat, Wuling memperkuat posisinya di segmen kendaraan listrik melalui tiga lini produk A, B dan C atau ABC Stories, yaitu Air ev, BinguoEV dan Cloud EV. Untuk menopang layanan mereka saat ini diperkuat lebih 150 dealer di seluruh Indonesia.
Editor: Dani M Dahwilani