Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Berkendara Pakai Mobil Hybrid, Ini Hal Penting Harus Diperhatikan agar Aman
Advertisement . Scroll to see content

Pilih Lompat ke Mobil Listrik, Hyundai Ungkap Alasan Tak Jual Kendaraan Hybrid

Minggu, 16 Juni 2024 - 07:19:00 WIB
Pilih Lompat ke Mobil Listrik, Hyundai Ungkap Alasan Tak Jual Kendaraan Hybrid
Hyundai lebih memilih langsung menjual mobil listrik atas dasar aturan yang dikeluarkan pemerintah dan minat konsumen. (Foto: Dok iNews.id)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) menjadi brand pertama yang meluncurkan dan memasarkan mobil listrik di Tanah Air, melalui Kona dan Ioniq Electric. Tapi, perkembangan pasar mobil listrik di Indonesia tidak sepesat kendaraan hybrid.

Lantas, apa alasan Hyundai tak memboyong mobil hybrid ke Indonesia? Chief Operating Officer (COO) PT HMID, Fransiscus Soerjopranoto menjelaskan, Hyundai lebih memilih menjual mobil listrik atas dasar aturan yang dikeluarkan pemerintah. Mengingat saat itu tercetus Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai di Indonesia.

Frans menerangkan, berdasarkan pengalamannya di industri otomotif selama puluhan tahun, kunci untuk sukses ada dua, yakni mengikuti aturan pemerintah dan kesukaan konsumen. Ini yang diterapkan, mengingat saat itu belum ada brand yang memasarkan mobil listrik murni di Indonesia.

"Sebenarnya mobil listrik ini ada peraturan pemerintah dulu. Kuncinya kalau mau sukses jualan mobil di Indonesia cuma dua, pertama follow kesukaan konsuman, yang kedua follow regulasi pemerintah. Kalau tidak ikut dua-duanya kita gak bisa jualan," kata Frans saat berkunjung ke Gedung iNews Tower, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (13/6/2024).

Sebagai gambaran, pemerintah pernah mengeluarkan aturan soal mobil LCGC (Low Cost Green Car) pada 2013, yang diikuti sejumlah brand. Hal tersebut terbukti meningkatkan penjualan, dari yang awalnya hanya ratusan ribu, bisa sampai jutaan unit per tahun.

Sebab itu, Frans merasa langkah yang dilakukan Hyundai sudah tepat langsung memasarkan mobil listrik di Indonesia, tanpa terlebih dahulu menjual mobil hybrid. Ini juga dilakukan untuk memancing pabrikan lain bisa memperkenalkan dan menjual mobil listriknya.

"Kita dulu inget ada yang namanya konsep LCGC, kemudian market dari 400 ribu naik jadi 1 juta, itu karena regulasi. Kebetulan Hyundai masuk berbarengan dengan regulasi Perpres Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Kendaraan Bermotor Listrik di Indonesia," ujarnya.

"Berlandaskan itu, Hyundai langsung memperkenalkan Kona dan Ioniq Electric pertama kali di Indonesia. Bahkan, kita membangun pabrik di 2022 agar kita bisa meningkatkan CKD," kata Frans.

Dia mengungkapkan secara global Hyundai memiliki semua produk elektrifikasi, mulai dari hybrid, plug-in hybrid, hingga Fuel Cell (hidrogen). Untuk bermain di pasar mobil hybrid Frans menyampaikan pihaknya masih mempelajari dan membaca karakter konsumen.

"Apakah Hyundai akan masuk ke segmen hybrid? Kita punya potensi di situ dan kita lagi studi di situ. Kita juga harus lihat animo masyarakat, karena itu menjadi faktor yang berikutnya selain regulasi pemerintah," ujarnya.

Editor: Dani M Dahwilani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut