Produksi Kendaraan Listrik Nasional, MAB dan Gesits Siap Kolaborasi
JAKARTA, iNews.id – Industri otomotif nasional memasuki babak baru. PT Mobil Anak Bangsa (MAB) dan spesialis motor listrik Gesits siap berkolaborasi mengembangkan kendaraan listrik nasional secara massal.
Kedua pelaku bisnis otomotif tersebut saat ini tengah mengembangkan konsep kendaraan ekonomis. Harapannya, nilai jual di pasaran bisa terjangkau oleh lapisan masyarakat. Di mana MAB dan Gesits sejauh ini menjadi kutub pengembangan kendaraan listrik nasional.
Meski sama-sama fokus dengan kendaraan listrik, namun output keduanya berbeda. MAB sangat fokus dengan riset dan pengembangan bus listrik. MAB diprakarsai oleh Jenderal TNI (Purn) Moeldoko yang juga kepala staf Kepresidenan (KSP). Bagaimana dengan Gesits? Brand ini merupakan kolaborasi antara Garasindo dengan Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya.
“Kuncinya ada pada baterai. Semua kini sudah sadar bila baterai menjadi masa depan. Industri otomotif yang berbasic listrik saat ini pun berkembang pesat. Sejak awal saya memang tertarik, apalagi setelah melihat langsung bus listrik di Shanghai. Karena bagus, saya tertarik untuk mengembangkannya di Indonesia. Apalagi, Pak Jokowi punya kesenangan otomotif,” ujar Moeldoko dalam keterangannya yang dilansir iNews.id, Kamis (19/7/2018).
Digulirkan sejak Maret, bus listrik karya memiliki kandungan lokal hingga 45 persen. MAB pun saat ini terus berkomitmen menggenapi kandungan lokal menjadi 100 persen. Realiasi kandungan lokal full bus bernama Maxvel ini ditarget maksimal lima tahun lagi. Demi mewujudkan target tersebut, proses alih teknologi terus berjalan antara MAB dengan rekananannya di Shanghai.
“Mobil listrik ini bagus untuk masa depan. Untuk itu, sebisa mungkin kandungan lokal mobil listrik ini 100 persen. Realisasi ini terbuka diwujudkan hingga 5 tahun ke depan. Artinya, saat itu Indonesia sudah bisa memproduksi mobil listrik dengan kesemuanya dibuat di sini. Untuk menguatkan konsep sekaligus strategi, maka sinergi perlu dilakukan dengan beberapa pihak,” kata Moeldoko.
Memiliki kesamaan basic, MAB pun melirik Gesits. Pertemuan mereka sudah dilakukan beberapa waktu lalu. Saat itu, Gesits diwakili oleh PT Gesits Technologies Indo (GTI), hingga menghasilkan rencana kolaborasi.
Sementara itu, Direktur Utama PT Mobil Anak Bangsa Mayjen TNI (Purn) Leonard mengatakan, pertemuan terkait kesepakatan kerja sama masih sangat dini.
“Pertemuan MAB dan Gesits memang sudah dilakukan. Tapi, rencana kerja sama ini masih sangat awal. Masing-masing pihak hanya baru mengungkapkan ketertarikannya masing-masing. Adapun teknisnya seperti apa, belum dibahas. Perlu beberapa pertemuan lagi untuk mengetahui posisi dan keinginan dari masing-masing pihak,” kata Leonard.
Menguatkan brandingnya, MAB bahkan sudah mendisplay bus listriknya itu di Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo 2018. Maxvel telah mengaplikasikan sistem mesin mekatronika dan nantinya akan diproduksi secara massal.
Lalu, Gesits sudah bersiap go public dan rencananya rilis pada Agustus nanti. Harga saat dipasarkan diperkirakan Rp15 juta per unit.
Menjadi kebanggaan negeri, Gesits menggunakan baterai ion lithium dengan jarak tempuh 80-100 Km untuk sekali pengisian. Dibutuhkan waktu sekitar 1,5-3 jam untuk sekali pengisian listrik. Dengan suplai energi besar, kecepatannya hingga 100 km/jam dengan 125cc motor konvensional. Lebih spesial, Gesits tidak mengeluarkan emisi gas buang.
“Realisasi proses kerja sama ini baiknya ditunggu saja. Yang jelas akan lebih menarik bila MAB dan Gesits bersinergi,” ujar Leonard.
Editor: Dani M Dahwilani