Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Suzuki Buka Peluang Bawa Motor Listrik e-Access ke Indonesia
Advertisement . Scroll to see content

Produsen Mobil China Tabuh Perang Harga, Suzuki Tak Mau Terjebak Fokus Jaga Kualitas

Senin, 07 Juli 2025 - 08:09:00 WIB
Produsen Mobil China Tabuh Perang Harga, Suzuki Tak Mau Terjebak Fokus Jaga Kualitas
Perang harga ditabuh produsen mobil China, Suzuki tidak akan ikut-ikutan menurunkan harga hanya demi mengejar volume penjualan. (Foto: Dok iNews.id)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Pasar otomotif Indonesia tengah diguncang strategi agresif dari pabrikan mobil China yang berlomba-lomba memangkas harga. Penurunan harga mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah, mengejutkan konsumen dan produsen otomotif lain di Indonesia.

Langkah ekstrem ini terjadi di saat industri otomotif lesu, memperlihatkan persaingan antar-merek yang semakin panas. Fenomena tersebut menandai babak baru persaingan sengit di sektor otomotif, di mana merek-merek China berani membanting harga demi merebut pangsa pasar.

Di sisi lain dengan semakin banyak pemain di industri ini, ‘kue’ pasar yang sudah menyusut kini terpecah belah. Kompetisi bukan hanya soal produk, melainkan strategi harga yang kian ketat. Di tengah euforia perang harga besar-besaran, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) memilih jalan berbeda. Deputy Managing Director PT SIS, Donny Saputra menyatakan 

“Kalau dari kami sendiri, beranggapan kualitas produk dan layanan harus kami jaga dengan baik. Jadi sampai dengan saat ini kami tidak berencana memangkas harga dari model-model kami,” ujar Donny.

Suzuki justru menegaskan komitmennya tetap mempertahankan standar kualitas yang telah menjadi ciri khas merek tersebut. Suzuki akan tetap memegang prinsip menjaga kredibilitas dan durabilitas produk. 

Dia menegaskan perusahaan lebih memilih menghadirkan kendaraan dengan nilai (value) tinggi, bukan sekadar murah. Konsumen pun diyakini akan lebih menghargai manfaat jangka panjang ketimbang sekadar potongan harga. “Kompetisi tidak hanya pricing (harga).

Kompetisi ada di produk, layanan purnajual, dan sebagainya. Kami mencoba men-deliver produk yang value untuk customer, tidak hanya pada saat pembelian, tapi juga saat konsumen menggunakan produk tersebut,” kata Donny, menyoroti pentingnya pengalaman menyeluruh bagi pelanggan.

Donny mengungkapkan, praktik banting harga bukan baru di industri otomotif Tanah Air, bahkan sudah berlangsung sejak era 1980-an. Namun, saat ini intensitasnya meningkat tajam karena jumlah pemain di setiap segmen bertambah.

“Kalau kita lihat sekarang, kuenya secara ukuran mengecil tetapi potongannya menjadi lebih banyak. Secara market mengecil tapi yang bermain lebih banyak,” ujarnya. Suzuki menegaskan, pihaknya tak akan terjebak pada strategi penjualan jangka pendek yang bisa mengorbankan kualitas dan reputasi.

Dalam 55 tahun kiprahnya di Indonesia, Suzuki membuktikan kepercayaan pelanggan dibangun dari produk dan layanan yang konsisten. “Kami tidak akan mengorbankan kualitas produk maupun layanan hanya untuk memangkas harga demi kepentingan jangka pendek,” kata Donny menegaskan.

Diketahui, sejumlah pabrikan mobil China kompak memangkas harga. Salah satunya MG Motors yang memangkas model mobil listrik andalannya, MG4 EV. Awalnya dilepas di angka Rp640 juta, kini hanya dibanderol sekitar Rp395 juta—turun drastis hingga Rp240 jutaan! Langkah ini diikuti pabrikan lain seperti BAIC yang memotong harga BJ40 Plus hingga Rp92 jutaan dan Chery yang memangkas E5 sampai Rp105 juta.

Mereka berhasil menekan harga karena sudah dirakit di Indonesia. Bagaimana di pameran GIIAS 2025 nanti? Ini akan menjadi panggung bagi pabrikan otomotif di Indonesia tidak hanya berlomba menghadirkan mobil dan teknologi terbaru, tapi juga harga yang menggoda.

Editor: Dani M Dahwilani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut