Selain Mesin, Ini Komponen Mobil yang Rusak jika Terendam Banjir
JAKARTA, iNews.id – Hujan kini mengguyur beberapa wilayah di Indonesia membuat sejumlah daerah tergenang air hingga banjir. Bukan hanya pemukiman, jalan raya juga rawan banjir karena saluran air tidak berfungsi optimal.
Bahkan, belum lama ini apartemen di Cisauk, Tangerang, terendam banjir akibat tanggul sungai jebol. Insiden itu membuat sekitar 50 mobil terendam banjir dan beberapa di antaranya tak bisa diselamatkan.
Risikonya, bukan hanya mesin yang rusak beberapa komponen lain juga dapat mengalami kerusakan apabila terendam air. Apa saja itu?
Kepala Mekanik Shop N Drive Ponty mengatakan bagian yang perlu diperhatikan saat mobil terendam banjir adalah power steering. Ini merupakan bagian terpenting karena memiliki fungsi sistem kendali.
“Power steering yang terendam banjir bisa menyebabkan perangkat power steering menjadi rusak secara perlahan,” ujar Ponty.
Ponty menerangkan power steering yang tidak segera dibersihkan setelah mobil terendam banjir bisa membuat pelumas hilang. Bahkan, bisa menyebabkan karat dan sistem tidak bekerja dengan baik.
“Tergantung dari kondisi perangkat power steering sendiri. Untuk gejalanya biasanya putaran setir menjadi berat, bunyi berdecit ketika setir dibelokkan dan terdapat rembesan oli,” kata Ponty.
Untuk sebagian besar mobil saat ini, power steering sudah menggunakan sistem elektronik. Meski memiliki seal pengaman, tapi Electric Power Steering (EPS) bisa rusak jika modulnya terendam air.
“Untuk yang tipe elektrik menggunakan motor penggeraknya di bawah setir lebih aman dibanding yang motor penggeraknya di bagian rack steer,” ucap Ponty.
“Tapi, kebanyakan kendaraan sekarang sudah memakai motor di bawah setir. Tapi, tidak menutup kemungkinan tipe power steering elektrik bisa terjadi kerusakan pula akibat terendam banjir,” katanya.
Jika rusak, Ponty menerangkan, power steering perlu diservis untuk diganti pelumas dan modul untuk yang sudah elektrik. Namun, dia menyarankan untuk diganti agar bekerja maksimal.
“Tergantung dari kerusakannya. Apabila masih ada yang bisa diservis dan kondisi belum terlalu parah maka tak perlu diganti. Tapi, jika mau lebih optimal sudah pasti perlu diganti,” ujar Ponty.
Sebab itu, saat berkendara sebisa mungkin hindari genangan air dan mencari rute alternatif yang aman dari banjir.
Editor: Dani M Dahwilani