Suzuki Bakal Tutup Pabrik di Thailand Tahun Depan, Kenapa?
JAKARTA, iNews.id - Suzuki Motor Corporation memutuskan menutup salah satu pabriknya di Thailand pada 2025. Keputusan itu diambil usai Suzuki melakukan evaluasi dan memilik fokus berjualan di negara lain.
Suzuki mengajukan proyek dan mendirikan Suzuki Motor Thailand (SMT) pada 2011. Setelah menyelesaikan proyek tersebut, akhirnya pabrik mobil Suzuki di Thailand mulai berproduksi pada 2012.
Pabrik itu dapat memproduksi sebanyak 60.000 unit setiap tahunnya termasuk ekspor. Pabrik SMT memproduksi mobil hemat bahan bakar dan diekspor ke beberapa negara. Rencana Suzuki untuk menjual mobil yang lebih ramah lingkungan membuat SMT tidak masuk dalam wacana mereka.
Oleh sebab itu, Suzuki telah mempertimbangkan dan memutuskan mengoptimalkan lokasi produksi global di dalam grup. Perusahaan ingin menutup pabrik SMT pada akhir 2025.
Kendati begitu, konsumen akan tetap bisa memiliki mobil Suzuki. Nantinya seluruh mobil yang beredar di Negeri Gajah Putih berstatus CBU (Completely Built Up) alias diimpor sepenuhnya dari luar negeri.
Berdasarkan data yang dibagikan oleh Suzuki, SMT selama ini hanya berhasil memproduksi 7.579 unit, yang meliputi model Swift, Ciaz, dan Celerio. Mobil-mobil tersebut dipastikan masih akan dijual di Thailand dengan cara impor.
Selain itu, untuk berkontribusi dalam mencapai tujuan netralitas karbon yang dipromosikan oleh pemerintah Thailand, perusahaan akan memperkenalkan model-model listrik termasuk kendaraan hibrida.
Suzuki memang sudah mulai fokus pada elektrifikasi dengan memperkenalkan sejumlah mobil hybrid di sejumlah negara. Bahkan, mereka siap meluncurkan mobil listrik usai melakukan studi panjang terhadap elektrifikasi di seluruh dunia.
Editor: Dini Listiyani