Tampil di GIIAS 2021, Raja Bus Hino Unjuk Gigi Siap Persenjatai Kendaraan Standar Euro 4
JAKARTA, iNews.id - Penerapan standar emisi Euro 4 pada kendaraan mesin diesel akan berlaku pada April 2022. Bagaimana kesiapan produsen mobil di Indonesia terutama kendaraan niaga dalam mengikuti kabijakan ini?
Sejumlah pabrikan kini telah menyiapkan kendaraannya. Salah satunya PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI). Pemimpin pasar di segmen bus dengan market share 56 persen ini telah melakukan sejumlah pengembangan menuju Euro 4.
COO Director HMSI, Santiko Wardoyo mengatakan teknologi Euro 4 bukan sesuatu yang baru bagi Hino. Sebab, perusahaan telah memproduksi 6.000 unit kendaraan berteknologi Euro 4 dengan mesin common rail.
“Teknologi Euro 4 bagi kita bukan hal baru. Dari tahun 2017, kita sudah buat bahkan sudah diekspor ke Vietnam dan Filipina,” ujarnya, dalam diskusi bersama Forum Wartawan Otomotif Indonesia (Forwot) di GIIAS 2021, Kamis (17/11/2021).
Sementara itu, After Sales Director HMSI Irwan Supriyono mengatakan, dalam menghadapi standar Euro 4 mesin common rail memberikan kepraktisan bagi pemilik kendaraan. Perusahaan pun mengambil langkah lain dengan meningkatkan kualitas purna jual.
"Kami memiliki common rail system simulator sebagai media untuk pembelajaran mekanik-mekanik Hino menuju era Euro 4. Di sini pemilik kendaraan tak perlu repot mengotak-ngatik kendaraan karena perbaikan sudah menggunakan sistem. Mereka bisa lebih fokus pada bisnis sehingga lebih efisien," katanya.
Dia mengungkapkan saat ini beberapa model truk dan bus Hino sudah menggunakan teknologi mesin common rail, antara lain Hino Ranger FM 285 JD untuk dump, Ranger FL 245 JN dan FM 350 TH untuk cargo serta Hino bus RN 285. Semua kendaraan tersebut sudah menggunakan sistem akumulator tekanan bahan bakar sesuai dengam standar Euro 4.
"Teknologi ini cara kerjanya tidak jauh berbeda dengan sistem injeksi mesin bensin. Bahan bakar disemprotkan ke ruang bakar oleh injektor yang dikontrol secara elektronik. Kerja injector menentukan jumlah dan waktu bahan bakar disemprotkan lalu diatur oleh komputer mesin atau ECU,sehingga kombinasi inilah yang digunakan meningkatkan kerja mesin diesel sekarang ini," ujar Irwan.
Untuk menopang kinerja mesin Euro 4, HMSI pun menyiapkan Hino Genuine Oil (HGO). “Dampak oli mesin berkualitas rendah adalah membuat komponen lecet, engine noise, dan daya tahan buruk sehingga biaya pemeliharaan tinggi. Untuk itu, kami menyiapkan HGO yang mengandung komponen aditif untuk kendaraan bisnis customer," ujar Irwan.
Secara teknis, dia menjelaskan Hino memiliki lubang pelumasan pada Oil Gallery untuk mendinginkan piston. Ini akan meningkatkan efisiensi pendinginan dibandingkan dengan tipe piston tanpa oil gallery.
"Piston dengan cooling gallery, 50 persen panas dari piston akan ditransfer ke minyak pelumas. Kualitas minyak pelumas memainkan peran penting seperti memiliki lebih sedikit deposit dan ketahanan oksidasi,” kata Irwan.
Seperti diketahui, mulai April 2022 semua kendaraan bermesin diesel yang keluar dari pabrik harus memenuhi standar emisi Euro 4. Jadi sudah tidak ada lagi kendaraan diesel baru yang tidak lolos uji emisi.
Aturan ini tertuang dalam surat yang diterbitkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan No S 786/MENLHK-PPKL/SET/PKL.3/5/2020 tertanggal 20 Mei 2020. Untuk memenuhi standar emisi tersebut, kendaraan niaga Euro 4 juga harus menggunakan bahan bakar dengan kualitas baik.
Editor: Dani M Dahwilani