Tekan Harga, Citroen Akan Produksi Mobil Secara Lokal di Indonesia
JAKARTA, iNews.id - Citroen masuk ke Indonesia memasarkan seluruh produknya dengan status Completely Build Up (CBU) alias impor utuh dari luar negeri. Ini membuat harga mobil tersebut lebih mahal terkait pajak.
Menyikapi itu, produsen asal Prancis itu berjanji secepatnya akan melakukan perakitan lokal (CKD) di Indonesia. Kabarnya, mereka akan menggunakan fasilitas milik Indomobil Group di Purwakarta, Jawa Barat
CEO Citroen Indonesia, Tan Kim Piauw mengatakan, perakitan lokal rencananya bakal dilakukan pada pertengahan tahun ini. Hal tersebut dilakukan setelah terjalin kesepakatan dengan mitra.
“Sampai bulan Juni semua produksi percobaan ini akan kita lakukan. Lalu target kami, mestinya Juli sudah bisa lakukan produksi massal seperti Kemenko Marves sebutkan,” ujar Tan di Jakarta Utara, Selasa (2/4/2024).
Sebelum melakukan produksi massal, Tan Kim Piauw mengungkapkan pihaknya akan melakukan uji coba.
“Sekarang lagi uji coba, jadi kita lagi berhasil memproduksi unit pertama yang kita sebut X0 dan sudah terakit dan kita tes berjalan sangat baik. Lalu di bulan April 2024, habis Lebaran, kita akan tes lagi unit namanya X1 sebanyak 2 unit. Jadi kita sebelum sampai produksi massal kita akan lakukan produksi empat tahap,” ungkapya.
Tan berharap setelah memulai produksi pada Juli 2024, semua mobil yang didistribusikan di Indonesia berstatus CKD. Namun, dia belum bisa memastikan apakah harga mobil akan lebih rendah dari yang dipasarkan saat ini.
“Mestinya sudah CKD karena komitmen kita ke pemerintah kalau CKD sudah bisa jalan, impor CBU akan kita hentikan. Jadi itu yang pemerintah mau. Sebenarnya program pemerintah ini baik,” ujarnya.
“Sebenernya ini win-win, kita butuh mobil segera serah terima ke konsumen, satu sisi pemerintah ingin mobil ini dikerjakan atau produksi lokal,” kata Tan.
Sekadar informasi, keseriusan mereka juga terlihat pada pembukaan Citroen Experience Center ketiga di Indonesia yang berada di kawasan PIK, Jakarta Utara. Bahkan, showroom ini menggunakan konsep baru yang pertama kali dihadirkan di luar Prancis.
Editor: Dani M Dahwilani