Toyota, Suzuki dan Daihatsu Kolaborasi Bikin Mobil Listrik, Meluncur Tahun Ini
JAKARTA, iNews.id - Toyota Motor Corporation, Suzuki Motor Corporation dan Daihatsu Motor Co berkolaborasi membangun mobil listrik baru. Mobil listrik hasil kerja sama ini akan meluncur pada tahun ini.
Sebagai informasi, mobil listrik yang dikembangkan bersama tersebut akan bermain di segmen kendaraan komersial. Berdasarkan desainnya, model itu memiliki bentuk yang mengotak khas mobil Jepang.
Mobil listrik ini dikembangkan menggabungkan keahlian Suzuki dan Daihatsu dalam menciptakan mobil berukuran kecil, serta teknologi elektrifikasi Toyota. Mobil-mobil tersebut akan dilengkapi dengan sistem kendaraan listrik yang cocok untuk kendaraan mini-komersial.
"Commercial Japan Partnership Technologies Corporation juga berpartisipasi dalam perencanaan untuk mencapai kendaraan dengan spesifikasi optimal untuk logistik jarak jauh yang efisien," tulis siaran pers Toyota.
Ketiga perusahaan Suzuki, Daihatsu, dan Toyota berkomitmen mendorong inisiatif tersebut guna mencapai netralitas karbon. Ini akan dilakukan melalui penyediaan mini-commercial van BEV yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan di industri pengiriman dengan menyediakan sarana transportasi yang praktis dan berkelanjutan.
Commercial Japan Partnership Technologies Corporation (CJPT) juga berpartisipasi dalam perencanaan guna mencapai spesifikasi optimal untuk logistik jarak jauh yang efisien. Daya jelajah sekali pengisian penuh diperkirakan sekitar 200 km, dan pengembangan saat ini sedang dilakukan dengan tujuan menciptakan kendaraan yang sepenuhnya dapat memenuhi kebutuhan pelanggan di industri pengiriman.
Penjualan Toyota terlaris.di dunia
Di sisi lain, Toyota mencatatkan penjualan sebanyak 10,8 juta unit kendaraan pada 2024. Ini menjadikan mereka sebagai produsen mobil terlaris di dunia selama 5 tahun berturut-turut.
Namun, dibandingkan tahun sebelumnya produsen mobil asal Jepang tersebut membukukan penurunan 3,7 persen. Capaian ini termasuk merek di bawah naungannya, yaitu Daihatsu dan kendaraan komersial Hino.
Penurunan itu sebagian besar disebabkan kemerosotan tajam dalam penjualan di Jepang. Toyota menghadapi dampak dari masalah tata kelola atas prosedur uji sertifikasi kendaraan di negara asalnya, terutama Daihatsu.
Pesaing terdekatnya, ada Volkswagen Group yang bertengger di posisi kedua. VW melaporkan penurunan penjualan sebesar 2,3 persen pada tahun lalu, menjadi 9 juta unit lebih kendaraan. Mereka berupaya memangkas biaya di dalam negeri dan menghadapi perang harga di pasar utama, China.
Penjualan mobil Toyiota secara keseluruhan, sebagian berkat permintaan kendaraan hybrid di Amerika Serikat. Sementara penjualan di China turun sebesar 6,9 persen di tengah persaingan harga yang ketat di negara tersebut.
Editor: Dani M Dahwilani