Viral Video Bocah Perempuan Belajar Nyetir Mobil, Netizen: Ini Membahayakan Anak dan Orang Lain

JAKARTA, iNews.id - Viral video seorang bocah perempuan belajar nyetir mobil. Dalam video, terlihat bocah berbaju kuning sedang belajar mengemudi mobil di salah satu tempat kursus Kota Samarinda, Kalimantan Timur.

Video tersebut diunggah pertama kali akun Facebook Iznainy Success dan disebar ulang akun Twitter @pn7l7h hingga viral. Tubuhnya yang mungil tampak hampir 'tenggelam' dalam jok pengemudi. Tidak diketahui berapa usia anak perempuan itu. Diperkirkan masih usia sekolah dasar (SD).

Baca Juga

Harga Tiket Bus Mudik Lebaran 2023 Jurusan Jakarta-Kebumen, Hanya Ada 2 PO Bus Jangan Sampai Kehabisan

Aksi tersebut mendapat beragam reaksi dari netizen. Sebagian menyayangkan anak-anak sudah diizinkan membawa mobil meski di bawah pengawasan orang dewasa.

"Pak @DivHhumas-Polri @Poldakaltim @hms_poldakaltim sudah ngelihat ini belum ya? Anak kecil boleh mengemudi, apa syarat mengemudi sudah berubah sekarang," tulis keterangan video tersebut dilansir Rabu (26/4/2023).

Baca Juga

Deretan PO Bus Tercepat di Indonesia dari PO Medan Jaya hingga ALS, Sopir Skill Dewa

"Ini membahayakan orang lain dan anak sendiri, ortunya harus ditindak!," komentar akun @JOyo***.

"Mungkin yg nyetir sudah kategori dewasa tapi postur tubuhnya kecil. Mungkin," kata @Endah***.

Baca Juga

Deretan PO Bus yang Pernah Berjaya Dimasanya, Ada yang Didirikan Oleh Keturunan Jerman

"Rosikonya tinggi sekali. Masih belajar tapi langsung di keramaian," @Teddy***.

Secara safety riding anak-anak belum layak membawa kendaraan sendiri. Menurut laman Tracking System Direct, setidaknya ada beberapa risiko bahaya anak-anak mengemudi mobil sendiri, sebagai berikut:

Baca Juga

2 Bos PO Bus Nyamar Jadi Penumpang, Temukan Masalah Bau Pesing, Mogok, Bocor hingga Dicuekin Kondektur

1. Gampang teralihkan perhatian

Percaya atau tidak, anak-anak bahkan remaja mudah sekali teralihkan perhatian saat di jalanan. Ketika ada hal menarik, mereka bisa memalingkan pandangan dari jalanan dan ini bisa memicu kecelakaan.

2. Emosi belum stabil

Emosi anak-anak masih belum stabil. Ini berbahaya karena ketika sedang marah atau kesal, bisa saja cara mengemudi tidak teratur dan membahayakan orang lain. Atau emosi super happy bisa memicu mereka membawa kendaraan dalam kecepatan tinggi.

3. Mudah ngantuk

Kondisi fisik anak-anak dengan orang dewasa berbeda. Mungkin jarak tempuh sekian kilometer membuat mereka lebih cepat lelah ketimbang orang dewasa dan bila sudah lelah ada kemungkinan mengantuk. Ini bisa memicu kecelakaan di jalan.

Jadi, ada risiko bahaya jika membiarkan anak-anak nyetir mobil sendiri. Itu kenapa aturan melarang anak-anak bawa kendaraan sampai akhirnya legal secara hukum saat mereka sudah memiliki SIM.

Editor: Dani M Dahwilani