Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Viral Wuling Air ev Terbakar di Bandung, Produsen Angkat Bicara!
Advertisement . Scroll to see content

Viral Wuling Air ev Kebakaran, Kenali Penyebab Mobil Listrik Bisa Terbakar

Minggu, 06 Juli 2025 - 14:23:00 WIB
Viral Wuling Air ev Kebakaran, Kenali Penyebab Mobil Listrik Bisa Terbakar
Mobil listrik terbakar. (Foto: TikTok)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Ramai di media sosial mobil listrik Wuling Air ev terbakar di Jalan Soekarno-Hatta, Bandung, Jawa Barat, pada Sabtu (5/7/2025). 

Belum diketahui penyebab pasti mobil listrik berukuran kompak itu terbakar, tapi produsen bakal melakukan investigasi mengenai awal mula api berasal.

Salah satu kekhawatiran menggunakan mobil listrik adalah terjadinya kebakaran yang disebabkan masalah kelistrikan. Terlebih, mobil listrik yang terbakar akibat baterai akan sulit dipadamkan dan membutuhkan penanganan khusus.

Seiring meningkatnya jumlah kendaraan listrik di jalan raya, kasus mobil listrik terbakar pun mulai menarik perhatian publik. Namun, apa sebenarnya yang menyebabkan mobil listrik bisa terbakar?

Penyebab Mobil Listrik Bisa Terbakar

Melansir Fireisolator, penyebab utama kebakaran pada mobil listrik umumnya berasal dari baterai lithium-ion yang menjadi sumber tenaganya. Baterai jenis ini menyimpan energi dalam jumlah besar dan dirancang untuk menghasilkan daya yang tinggi.

Ketika terjadi gangguan internal, seperti kerusakan fisik, kegagalan sistem pendingin, atau kesalahan manufaktur, baterai tersebut bisa mengalami reaksi kimia yang tidak terkendali.

Salah satu penyebab paling umum adalah terjadinya kerusakan internal dalam sel baterai yang dapat memicu thermal runaway. Ini adalah kondisi di mana suhu baterai meningkat drastis hingga menyebabkan kebakaran.

Proses ini bisa terjadi dalam hitungan detik hingga menit, tergantung pada besarnya kerusakan dan kondisi baterai saat itu. Thermal runaway bisa dipicu oleh berbagai faktor, mulai dari kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan baterai penyok atau tertusuk, hingga panas berlebih akibat overcharging.

"Ketika satu sel baterai mengalami panas ekstrem, panas tersebut dapat merambat ke sel lainnya dan memicu kebakaran yang sangat sulit dipadamkan," ungkap laman tersebut, dikutip Minggu (6/7/2025). 

Bahkan, api dari baterai lithium-ion bisa menyala kembali setelah dipadamkan, karena proses kimia di dalamnya belum sepenuhnya berhenti.

Selain itu, kesalahan saat pengisian daya, terutama jika menggunakan charger tidak resmi atau tidak sesuai standar, juga bisa memicu lonjakan suhu yang berbahaya. Faktor lingkungan seperti suhu tinggi di sekitar mobil juga dapat mempercepat reaksi kimia yang memicu kebakaran.

Mobil listrik memang dilengkapi dengan sistem keamanan canggih, seperti sistem manajemen baterai (Battery Management System/BMS) untuk memantau suhu dan performa sel. Namun, tidak ada sistem yang benar-benar kebal terhadap kerusakan atau kegagalan teknis.

Oleh karena itu, penting bagi pemilik kendaraan listrik untuk melakukan perawatan rutin dan hanya menggunakan komponen serta perangkat pengisian daya yang direkomendasikan oleh pabrikan.

Meski risiko kebakaran ada, para ahli menegaskan bahwa insiden ini tergolong jarang terjadi jika dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar fosil. Tetapi, pemahaman akan proses dan penyebab kebakaran pada mobil listrik perlu diketahui, terutama dalam meningkatkan kesadaran pengguna terhadap potensi bahaya yang mungkin timbul.

Dengan perkembangan teknologi yang terus berjalan, diharapkan produsen mobil listrik bisa semakin menyempurnakan sistem keselamatan kendaraan mereka. 

Tujuannya demi meningkatkan kepercayaan publik terhadap kendaraan listrik semakin tanpa dibayangi rasa khawatir terhadap ancaman kebakaran.

Editor: Muhammad Sukardi

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut