Hapus Citra Buruk, Komunitas Dokter Pencinta Moge Kompak Lakukan Ini
JAKARTA, iNews.id - Komunitas motor gede (moge) belakangan ini menjadi sorotan dan memiliki citra buruk di mata masyarakat. Moge identik dengan ugal-ugalan dan arogan.
MedDocs yang 90 persen anggotanya berprofesi sebagai dokter ingin mengubah presepsi tersebut.
Seperti diketahui, komunitas moge biasanya terbentuk karena hobi yang sama antara rekan seprofesi. Ini juga tujuan dari terbentuknya MedDocs yang hanya diawali empat orang anggota.
“Sebenarnya, MedDocs ini terbentuk pada 14 Maret 2008. Tapi, secara resmi komunitas ini berdiri pada 2 Februari 2009. Ini dibentuk untuk menampung dan mewadahi teman-teman dokter pencinta motor besar,” kata dr Erawan saat ditemui di Jakarta Selatan, Minggu (12/3/2023).
Memasuki usia 14 tahun anggota MedDocs diharapkan lebih erat dan kompak setelah melewati momen sulit pandemi Covid-19 dalam dua tahun terakhir. Ini juga bentuk keberhasilan mereka sebagai dokter dalam melawan virus mematikan tersebut.
Salah satu Founder MedDocs Indonesia, Dr Hanrizal Satria, SpOT-Kspine mengatakan tak mudah menjaga eksistensi komunitas moge. Terlebih ada stigma buruk yang terbangun di masyarakat tentang pengguna motor besar yang arogan.
"Komitmen kita tetap sama, dan jadi kumpulan yang mewadahi para dokter untuk tetap berkumpul dan berkegiatan sosial dengan ikatan kuat di antara kami. Kami juga menggelar charity, pelatihan kesehatan, dan hadir saat bencana alam. Kami melakukannya karena kami dokter, jadi harus menjaga sesuatu yang baik agar tidak dianggap arogan,” ujar dr Satria.

dr Andjar Bhawono, SpOT presiden MedDocs Indonesia periode 2023-2028, sudah memiliki sejumlah misi di era kepemimpinannya. Itu diharapkan dapat mendekatkan komunitas moge dengan masyarakat.
“Kami melakukan pendekatan dengan charity dan hadir saat bencana alam. Kami juga akan menggelar safety riding untuk anggota komunitas agar tidak sembarangan saat berada di jalan raya. Satu hal yang tak pernah terpublikasi adalah kami ikut menolong korban kecelakaan yang diakibatkan komunitas moge lain sampai sembuh. Semoga itu bisa menghapus stigma buruk moge di mata masyarakat,” kata Dr Anjar.
Merayakan hari jadi ke-14 mereka menggelar event “Strong and Reunite”, Minggu (12/3/2023) dihadiri sekitar 500 peserta. Mereka terdiri atas dokter dari berbagai spesialis dan tenaga kesehatan.
Editor: Ismet Humaedi