Kembangkan Motor Listrik di Indonesia, United Ungkap Butuh Modal Rp400 Miliar
JAKARTA, iNews.id – Meski penjualannya belum bagus, merek motor listrik di Indonesia semakin menjamur. Salah satunya PT Terang Dunia Internusa (TDI) dengan merek motor United E-Motor.
Mereka menyatakan akan fokus mengembangkan motor listrik pada 2024. Untuk mewujudkan itu, perusahaan mengincar dana segar hingga Rp400 miliar guna memperluas pasar.
Directur PT Terang Dunia Internusa Andrew Mulyadi mengungkapkan, atas kebutuhan tersebut pihaknya berencana akan membuka penawaran saham perdana kepada publik (Initial Public Offering/IPO). Strategi ini dilakukan mengingat motor listrik tengah berkembang pesat di Indonesia.
“Jadi kita nggak mau terlambat dengan momen ini. Kita mau jadi nomor satu produsen EV di Indonesia karena kita yang duluan. Kita kan industri yang bergerak di bidang EV. Mungkin yang lain sudah mulai banyak. Tapi mereka baru mempersiapkan,” ujar Stephen dalam Public Expose PT Terang Dunia Internusa di Jakarta, Kamis (11/1/2024).
Sebagai informasi, saat ini pemerintah menetapkan kuota motor listrik subsidi sebesar 50.000 unit hingga akhir 2024. Andrew meyakini kemampuan United yang sudah memiliki pengalaman selama puluhan tahun di industri manufaktur dapat memenuhi permintaan konsumen.
“Kita itu industri manufaktur, sudah lebih dari 30 tahun merakit rangka sepeda. Selain frame, kita sudah ada fasilitas semua. Jadi untuk memproduksi EV ini kita sangat cepat karena fasilitas sudah ready. Makanya kebutuhan hanya untuk modal kerja,” ujarnya.
Saat ini, motor listrik United E-Motor dirakit di Kawasan Industri Branta Mulia, Citeureup, Bogor, Jawa Barat. Namun, PT TDI berencana untuk membangun pabrik dengan modal Rp400 miliar yang masuk dari investor.
“Saat ini kita akan ada pabrik baru dan pabrik lama (akan direnovasi). Kita dua-duanya akan dijalankan tahun ini. Saat ini kita belum mengambil properti, jadi mungkin kita sewa ya,” katanya.
Sekadar informasi, saat ini United E-Motor memiliki 26 dealer dan 40 sub-diler di seluruh Indonesia. Sebagian menyatu dengan dealer sepeda United yang sudah lebih dulu eksisting di beberapa kota besar Indonesia.
“Kami industri manufaktur yang pertama bergerak di bidang EV. Mungkin yang lain mulai (ikut) tapi mereka baru mempersiapkan, mungkin ya. Sedangkan kita memang dasarkan pabrik sepeda yang sudah berdiri 30-an tahun,” ujar Henry.
Editor: Dani M Dahwilani