Krisis Chip Semikonduktor Teratasi dan Ada IMOS 2022, FIFGROUP Optimistis Cetak 3 Juta Unit Motor Tahun Ini
JAKARTA, iNews.id - Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) memprediksikan penjualan kendaraan roda dua pada 2022 berada di angka 5,1 juta hingga 5,4 juta unit. Namun, pertumbuhan pasar pada tahun ini sempat terganggu selama tiga bulan (Mei, Juni dan Juli) akibat krisis chip semikonduktor.
Melihat tren produksi sudah kembali normal, Chief Executive Officer (CEO) FIFGROUP Margono Tanuwijaya optimistis pembiayaan sepeda motor perusahaan pada 2022 tumbuh di angka 3 juta unit atau sekitar Rp36 triliun.
"Kelangkaan chip semikonduktur menjadi penghambat pembiayaan sepeda motor di Indonesia. Hampir semua tipe kendaraan motor inden selama 3 bulan. FIFGROUP optimistis dengan telah teratasinya krisis chip semikonduktor penjualan akan kembali tumbuh seperti sebelum pandemi Covid-19," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (1/11/2022)
Untuk meningkatkan penetrasi pasar, pada tahun ini FIFGROUP kembali meramaikan pameran sepeda motor Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2022 di JCC Senayan, Jakarta, pada 2-6 November 2022. Event dua tahunan ini sempat absen akibat pandemi Covid-19. Terakhir, IMOS diselenggarakan pada 2018.
Chief Marketing Officer sekaligus Project Leader IMOS FIFGROUP 2022, Antony Sastro Jopoetro mengungkapkan, pada IMOS 2018 perusahaan mencatatkan pembiayaan sebanyak 146 unit sepeda motor. Pada IMOS tahun ini, dia optmistis mampu mencapai 250 unit atau sekitar Rp4,2 miliar.
"Pasar kembali tumbuh, dan produksi sepeda motor sudah kembali normal, dengan adanya berbagai program yang disiapkan kami optimistis di IMOS 2022 mencatatkan pembiayaan lebih baik sekitar 250 unit selama 5 hari pameran," katanya.
Untuk pembiayaan sepeda motor listrik, FIFGROUP menyatakan telah siap. Saat ini, perusahaan tinggal menunggu unit yang disiapkan Astra Honda Motor (AHM). "Secara teknis tidak ada perbedaaan antara sepeda motor listrik dengan motor combussion. Tinggal kita menyesuaikan dari segi DP-nya apakah sama atau tidak," kata Margono.
Editor: Dani M Dahwilani