Luar Biasa, Pria Ini Bikin Motor Sport Bermesin Ferrari
MILAN, iNews.id - Seumur-umur, pendiri Ferrari, Enzo Ferrari tidak pernah tertarik membuat sebuah motor. Pabrikan asal Italia itu cuma terpikir membuat mobil sport.
Namun ide membuat motor Ferrari datang dari seorang pria bernama Birger Hansen. Pria yang sehar-hari bekerja sebagai mekanik itu suatu saat pernah mengkhayal bareng dengan sahabat baiknya, Michael Andersen.
Namanya mengkhayal mereka berdua langsung berpikir yang aneh-aneh. Termasuk ingin membuat motor Ferrari. "Kenapa tidak, Ferrari tidak pernah bikin motor kan," ujar Birger Hansen.
Michael alih-alih menyadarkan impian liar itu justru malah ikut bersemangat. Dia justru meyakinkan Birger Hanse keinginan itu justru masuk akal.
Dari situlah keduanya kemudian bersama-sama membuat sebuah motor yang menggunakan mesin Ferrari. Tepatnya mesin V8 yang diambil dari mobil sport Ferrari F335.
Dilaporkan Ride Apart, Selasa (9/1/2024), mesin tersebut dibeli menggunakan uang Michael Andersen. Sisanya Birger Hansen harus memikirkan sendiri bagaimana mesin itu bisa dipasang ke sebuah motor.
Birger Hansen bukan pria biasa. Dia merupakan pendiri X Yachts, sebuah perusahaan yang memproduksi yacht yang digunakan untuk lomba. Birger Hansen justru perancang dari yacht-yacht buatan X Yacht.
Dari situ dia paham bagaimana caranya proses manufaktur sebuah kendaraan. Birger Hansen juga tahu proses pembuatan motor Ferrari butuh waktu panjang.

Birger Hansen kemudian dengan sabar menyusun setiap rangkaian pembuatan bodi motor dengan teliti. Satu demi satu setiap komponen dia kumpulkan.
Termasuk membeli sasis sepeda motor Boss Hoss yang digunakan sebagai platform utama. Dari situ kemudian perlahan-lahan Birger Hansen merangkai mesin Ferrari F355 ke motor buatannya itu. "Butuh waktu 10 tahun hingga akhirnya motor itu selesai," kata Ride Apart.
Selesai? Belum juga karena Birger Hansen justru ingin motor itu benar-benar bisa dikendarai. Bukan sekadar pajangan di rumah.
Dia kemudian mendaftarkan motor itu untuk mendapatkan izin jalan. Motor tersebut kemudian dibawa untuk menjalani proses persetujuan teknis Technischer Uberwachungsverein (TUV).
Setelah itu motor kemudian melakukan proses homologasi untuk mendapatkan sertifikasi. Termasuk membayar dokumen registrasi serta pelat nomor seperti pengendara sepeda motor yang taat hukum lainnya di semua negara.
Kini, Birger Hansen akhirnya bisa mengendarai motor Ferrari tersebut bersama sahabatnya Michael Andersen.
Editor: Dani M Dahwilani