Peneliti Ungkap Produsen Motor Listrik Enggan Tes Keamanan Baterai, Bagaimana Keamanannya?
JAKARTA, iNews.id - Baterai menjadi sumber daya utama pada motor listrik pengganti bahan bakar minyak (BBM). Memiliki daya listrik yang besar, sistem keamanan menjadi sangat penting untuk diperhatikan demi keselamatan dan keamanan.
Founder National Battery Research Institute, Profesor Evvy Kartini mengatakan saat ini sejumlah produsen motor listrik enggan menguji keamanan baterai. Alasannya, belum ada aturan dalam regulasi.
"Saya tidak bisa sebut (nama) produk. Tetapi terus terang APM (Agen Pemegang Merek) penjual motor mostly bilang kan tidak wajib (uji keamanan baterai EV)," kata Evvy di Jakarta, belum lama ini.
Sebagai informasi, baterai kendaraan listrik bisa terbakar akibat hubungan arus pendek apabila tempat penyimpanannya tidak sesuai standar keamanan. Apabila terjadi kebakaran akibat baterai maka api yang muncul akan sulit dipadamkan.
Evvy menyampaikan alasan produsen motor listrik enggan menguji baterai karena tidak ada tempat untuk melakukan pengujian. Tapi, setelah fasilitas itu terbentuk, tidak ada yang memanfaatkannya untuk melakukan pengujian.
"Seiring berjalannya waktu, laboratorium dimaksud akhirnya dibangun untuk mengakomodir kebutuhan pengujian baterai khusus motor listrik. Tapi ketika kita endorse mereka untuk mengetes, alasannya mahal dan lain-lain. Kalau kita bicara nyawa, tidak ada mahal," ujarnya.
Profesor Evvy berharap pemerintah bisa lebih tegas dalam menegakkan regulasi terkait keamanan baterai motor listrik. Mengingat saat ini mulai banyak pengguna motor listrik, yang sebagian besar merupakan pengemudi ojek online dengan mobilitas tinggi.
"Safety ini juga menjadi hal yang sangat saya perjuangkan, kalau di Jerman jika bicara safety (artinya) tidak ada yang terluka. Mungkin di Indonesia belum sampai ke sana. Ini adalah concern saya untuk menjaga pengguna, dan kebanyakan pengguna itu kan ojol," katanya.
Editor: Dani M Dahwilani