Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Motor Bebek Honda Supra GTR Mejeng di IMOS 2025, Masih Dilirik?
Advertisement . Scroll to see content

Perjalanan Motor Bebek Irit Legendaris Honda Supra

Sabtu, 16 Desember 2017 - 19:31:00 WIB
Perjalanan Motor Bebek Irit Legendaris Honda Supra
Motor bebek Supra hadir menggantikan model sebelumnya, Astrea Grand dan Legenda, meskipun keduanya tetap diproduksi sebagai produk entry level hingga 2002. (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Mendengar motor bebek, bagi sebagian besar orang di Indonesia memiliki memorial tersendiri. Model motor ini dikenal irit dan bandel.

Di eranya, sepeda motor tersebut mendominasi pasar Tanah Air. Motor bertransmisi semi otomatis ini menjadi kendaraan terlaris di zamannya.

Salah satu motor bebek yang hingga kini melegenda adalah Honda Supra. Motor dengan kode seri NF adalah sepeda motor yang diproduksi Honda pada 1997 untuk pasar Asia.

Nama Supra hanya digunakan untuk pasar Indonesia, sedangkan di negara Asia lain, motor ini dikenal sebagai Honda Wave (wilayah ASEAN), Honda Dream (Jepang, China dan Korea), atau Honda Future (India dan Asia Selatan).

Supra hadir menggantikan model sebelumnya, Astrea Grand dan Legenda, meskipun keduanya tetap diproduksi sebagai produk entry level hingga 2002.

Honda Supra terus berevolusi dari generasi ke generasi. Dilansir dari berbagai sumber, berikut perjalanan Honda Supra hingga bertahan sampai 'zaman now'.

Generasi pertama

Supra 1997
Honda Supra generasi pertama (1997-2001) berkapasitas mesin 97,1 cc (100) berkode C100 SOHC 2 Valve Air Cooled (C100) yang berjenis sama dengan keluarga Astrea, serta menggunakan rem tromol di depan dan belakang.

Supra merupakan motor bebek dengan kapasitas mesin terkecil jika dibandingkan dengan kompetitor lainnya yang sudah mengusung mesin 110 cc (2 tak atau 4 tak) dan 125 cc (4 tak), pada generasi yang sama. Namun, mesin 100 cc ini memiliki tenaga dan kompresi yang lebih tinggi jika dibandingkan mesin skuter dengan kapasitas sama.

Generasi pertama ini masih mengusung nama "Astrea", sehingga secara resmi disebut sebagai Astrea Supra. Karena nama ini, banyak orang terkadang menyebut motor ini dengan julukan "Suprea", kombinasi "Supra" dan "Astrea".
Selain itiu, bobot motor ini tergolong ringan hanya 99 kg sehingga mudah dikendarai.

Generasi kedua


Honda Supra generasi kedua lahir pada 2001-2005. Masih mengusung jenis mesin yang sama, pada sekitar tahun 2000 Honda mulai mengubah sistem pengereman di roda depan yang semula tromol menjadi cakram dan menambahkan embel-embel huruf "X" menjadi Supra X. Generasi kedua ini sudah tidak lagi menggunakan nama Astrea, meskipun emblem Astrea Supra di bawah lampu depan tetap dipertahankan dari pendahulunya.

Pada 2002 PT AHM meluncurkan dua varian baru Honda Supra, yakni Honda Supra XX (dilengkapi kopling manual dengan rem cakram depan) dan Supra V (serupa dengan XX, namun dengan rem tromol), tetapi kedua model ini tidak sukses di pasaran dan diskontinue pada 2004.

Di tahun yang sama, untuk memantapkan dominasi Honda Supra, AHM kembali meluncurkan varian Supra edisi ekonomis berlabel Supra Fit yang menemani Honda Supra hingga 2009-2010.

Generasi ketiga

Supra
Generasi ketiga Honda Supra berlanjut pada 2005, di mana AHM memperkenalkan Honda Supra X 125 dengan desain dan mesin baru, termasuk varian PGM-FI (Programmed Fuel Injection) yang tercatat sebagai motor bebek berteknologi injeksi pertama di Indonesia. Pada 2007, AHM merilis Honda New Supra X 125 dengan perubahan desain bodi baru yang lebih sporty.

Supra X 125 terbagi menjadi dua varian, 125 R dan 125 D. Perbedaannya ialah 125 R menggunakan rem cakram belakang, velg racing, indikator bensin digital, serta pedal tuas gigi yang dapat diungkit seperti pada motor sport. Sedangkan 125 D adalah varian standar yang tetap menggunakan velg jeruji dan rem belakang tromol, serta tuas gigi konvensional. Varian 125 D dan 125 R, masing masing berganti nama menjadi SW dan CW pada 2010.

Pada tahun yang sama, AHM juga meluncurkan varian tambahan untuk Supra Fit dengan nama Supra Fit R, yang dilengkapi dengan velg racing dan desain menyerupai Supra X 125 R.

Di penghujung 2011, AHM meluncurkan Honda Supra X 125 Helm In yang menawarkan nilai fungsional baru melalui kelapangan bagasi dengan kapasitas 19,5 liter dan tangki BBM terbesar di segmen bebek, yaitu 5,6 liter.

Pada 2005, tepat dengan generasi ketiga, Honda memperkenalkan mesin 125 cc untuk pertama kalinya di tipe Supra X 125. Mesin 125 cc ini pada awalnya diambil dari dua model terdahulu, Karisma dan Kirana, yang merupakan motor bebek pertama Honda dengan mesin 125cc. Hanya saja di Supra X mengalami sedikit peningkatan pada tenaga dan torsi.

Pada 2008-2009, Honda memperkenalkan varian injeksi PGM-FI pada jajaran Supra X 125, yang masih diproduksi hingga saat ini.

Generasi Revo

Revo
Honda Revo 100, yang merupakan generasi penerus dari Supra Fit. Revo 100 lahir setelah Supra Fit dan Fit X diskontinue pada 2011.

Honda Revo merupakan varian ekonomis dari Honda Supra X 125 untuk menggantikan model Supra X dan Supra Fit (atau Fit X) sebelumnya yang bermesin 100 cc.

Supra Fit
Revo versi perdana pertama kali diluncurkan pada 2007, dua tahun setelah Supra X 125 dan masih menggunakan mesin 100 cc milik Supra Fit. Versi facelift diperkenalkan pada 2009, menggunakan mesin baru berkapasitas 110 cc, dan merupakan kali pertama Honda menggunakan mesin 110 cc untuk kelas motor bebek.

Generasi kedua diperkenalkan pada 2011 bersamaan dengan Honda Vario Techno 125, yang memiliki desain headlight dan bodi yang berbeda, serta mengaplikasikan injeksi PGM-FI untuk seluruh variannya mulai 2013. Generasi kedua ini juga memiliki varian bertransmisi otomatis dengan nama Revo Techno AT, tetapi model ini tidak sukses di pasaran dan diskontinu pada 2015.

Generasi Supra GTR 150

Supra GTR
Pada 2016, akhirnya Honda kembali meluncurkan bebek berkopling manual, Supra GTR. Namun, Supra GTR meninggalkan konsep Supra X sebagai bebek kota. Honda membawa konsep touring pada Supra GTR dengan mesin DOHC 150 CC manual clutch, radiator, 6 speed, monoshock, ban ukuran besar dan LED headlight.

Fitur tersebut membuat motor ini tampil gagah dan modern. Supra GTR hadir untuk bersaing dengan Yamaha Jupiter MX King yang sudah hadir lebih dulu.

Meski namanya mulai pudar karena tergeser skutik (motor matic) dan motor sport, Honda Supra tetap konsisten serta masih memiliki penggemar fanatik, baik individu maupun komunitas. Tidak salah bila gelar 'Raja Motor Bebek' disematkan pada Honda Supra.

Editor: Dani M Dahwilani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut