Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kecelakaan Pemotor Tabrak Truk Mogok di Jagakarsa, Diduga akibat Ngantuk
Advertisement . Scroll to see content

Sejarah Sepeda Motor Pertama di Indonesia, Masuk dari Pelabuhan Semarang Ini Pemiliknya

Selasa, 13 Juni 2023 - 19:47:00 WIB
Sejarah Sepeda Motor Pertama di Indonesia, Masuk dari Pelabuhan Semarang Ini Pemiliknya
John C Potter merupakan orang pertama di Hindia-Belanda yang memiliki motor. (Foto: Silodrome)Foto:
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id– Sepeda motor menjadi alat transportasi utama bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia. Itu karena kendaraan roda dua menawarkan efisiensi mobilitas dan kecepatan waktu di tengah lalu lintas perkotaan yang padat.

Lantas, siapakah pemilik sepeda motor pertama di Indonesia? Dalam buku Sejarah Mobil dan Kisah Kehadiran Mobil di Negeri Ini karya James Luhulima, disebutkan bahwa John C Potter merupakan orang pertama di Hindia-Belanda yang memiliki motor.

Dalam buku tersebut disebutkan bahwa Potter merupakan seorang Masinis pertama di Pabrik Gula Oemboel Probolinggo, Jawa Timur. Dikisahkan bahwa Potter memesan kendaraan tersebut langsung di pabriknya, Hildebrand und Wolfmuller, di Munchen, Jerman.

Kendaraan roda dua ini tiba di Pelabuhan Semarang, Jawa Tengah, pada 1893. Sepanjang, tahun tersebut, Potter tercatat sebagai satu-satunya orang yang memiliki sepeda motor di Indonesia, yang saat itu masih disebut Hindia-Belanda.

Dilansir dari Silodrome, motor ini hanya diproduksi sebanyak 2.000 unit. Soal spesifikasi, motor ini dibekali mesin 1,5 liter parallel twin berpendingin cairan, 4 stroke berkapasitas 1.489 cc.

Dengan bor x stroke berukuran 90 mm x 117 mm,mesin tersebut dapat menyemburkan tenaga 2,5 bhp pada 240 rpm. Meski bermesin besar, motor ini hanya mampu melaju dengan kecepatan tertinggi hingga 45 km/jam.

Mesin ini dipasang pada rangka bagian bawah, hal ini membantu menurunkan pusat gravitasi. Ini juga membuat penghubung batang gardan langsung terhubung ke roda belakang.

Bahan bakar disimpan dalam tangki di antara dua tubular rangka atas, dan air untuk pendinginan mesin disimpan dengan cerdik di spatbor belakang. Rangkanya sendiri terbuat dari baja tubular, yang bersumber dari divisi produksi sepeda Hildebrand.

Pegas atau suspensi tunggal dipasang di jok yang dapat disesuaikan, dan setang di tarik ke belakang untuk memberikan kenyamanan. Ini merupakan gaya yang standar pada sepeda pada masa itu.

Sepeda motor Hildebrand & Wolfmüller diproduksi di Jerman dan di bawah lisensi di Prancis oleh Duncan, Superbie et Cie. Motor ini cukup menjanjikan dengan menempati posisi kedua dan ketiga dalam balapan mobil/motor gabungan di Italia dari Turin ke Asti dan sebaliknya, Wolfmüller sendiri yang mengemudikan dan di urutan kedua.

Editor: Ismet Humaedi

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut