Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Penjualan Motor Listrik Terjun Bebas, Produsen Sedih Minta Kepastian Insentif
Advertisement . Scroll to see content

Selamatkan Produsen Lokal,  Pemerintah Diminta Segera Umumkan Insentif Motor Listrik

Kamis, 29 Mei 2025 - 12:30:00 WIB
Selamatkan Produsen Lokal,  Pemerintah Diminta Segera Umumkan Insentif Motor Listrik
Motor Listrik. (Foto: Dani M Dahwilani)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kejelasan mengenai insentif untuk mendorong pasar sepeda motor listrik di Indonesia semakin mendesak. Terlebih, berbagai tantangan menghambat pertumbuhan pasar motor listrik di Tanah Air. 

Wacana relaksasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), pembukaan pintu impor, serta belum jelasnya kelanjutan subsidi kendaraan listrik (EV) membuat konsumen dan pelaku industri lokal bingung. Penjualan motor listrik yang sempat melonjak tajam berkat subsidi Rp7 juta pada 2024 kini anjlok drastis di kuartal pertama 2025.

"Ketidakpastian mengenai kelanjutan subsidi motor listrik cukup kontraproduktif dan menciptakan kebimbangan baik untuk pelaku industri maupun konsumen. Kita sudah melihat bagaimana insentif di tahun 2024 mampu mengakselerasi adopsi motor listrik. Tapi, yang lebih mendesak saat ini adalah kejelasan dari pemerintah. Apakah subsidi akan dilanjutkan atau tidak, keputusan itu penting untuk segera diumumkan," ujar CEO dan Founder Maka Motors, Raditya Wibowo dalam keterangan persnya, Kamis (29/5/2025).

"Jangan biarkan konsumen terus berada dalam ketidakpastian yang justru sangat menghambat pertumbuhan pasar motor listrik Indonesia. Kami sangat berharap pengumuman dan implementasi kebijakan subsidi yang jelas dapat dilakukan paling lambat pada semester pertama tahun 2025, sehingga momentum positif adopsi kendaraan listrik dapat terus terjaga," katanya.

Pasar motor listrik Indonesia masih di ambang ketidakpastian. Penjualan motor listrik kuartal I/2025 hanya mencapai 2.000 unit, jauh dari target 200.000 unit. Sikap konsumen yang menunda pembelian menunggu kepastian subsidi menjadi faktor utama. Maka Motors menegaskan, kejelasan insentif subsidi sangat krusial agar pasar dapat bergerak kembali.

“Kami di Maka Motors percaya bahwa sepeda motor listrik punya masa depan yang cerah. Produk kami, Maka Cavalry, dirancang dengan kualitas dan performa yang sesuai dengan harapan masyarakat. Terlepas dari keputusan akhir mengenai subsidi, yang krusial bagi kami dan seluruh ekosistem adalah kejelasan kebijakan subsidi. Pemerintah harus segera memberikan kepastian. Dengan adanya kejelasan, konsumen dapat membuat keputusan pembelian dengan lebih yakin, dan industri pun dapat merencanakan langkah ke depan dengan lebih baik. Menunda kepastian sama dengan menunda potensi besar pasar kendaraan listrik nasional," ujarnya. 

"Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan pemerintah dapat memberikan kejelasan mengenai kelanjutan subsidi ini pada semester pertama tahun 2025, demi menjaga keberlangsungan pertumbuhan industri dan memberikan kepastian bagi konsumen,” kata Raditya Wibowo.

Maka Motors mendukung regulasi TKDN yang memajukan industri otomotif dalam negeri. R&D, SDM, serta proses produksi sepenuhnya dilakukan di Indonesia, memenuhi syarat pemerintah. Namun, wacana relaksasi TKDN dan pintu impor terbuka berpotensi menimbulkan persaingan produk murah dari luar negeri, yang sudah berlangsung sejak beberapa tahun lalu.

Meski produk murah import sudah tersedia, penetrasi motor listrik di Indonesia masih sangat rendah, hanya sekitar 1 persen dari total penjualan motor lebih dari 6 juta unit. Ini membuktikan bahwa konsumen Indonesia mencari motor listrik berkualitas dengan pengalaman berkendara setara atau lebih baik motor bensin.

Ketidakpastian subsidi bukan hanya merugikan pelaku industri, tapi juga masyarakat luas. Penghematan biaya transportasi tertunda, padahal bisa dialokasikan untuk kebutuhan lain. 

Percepatan adopsi kendaraan listrik membantu pemerintah mengurangi subsidi BBM, mendorong industri dalam negeri, dan meningkatkan daya beli masyarakat di tengah tekanan ekonomi global.

Editor: Muhammad Sukardi

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut