Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Dongkrak Penjualan Motor Listrik, Honda Tunggu Kebijakan Subsidi Pemerintah
Advertisement . Scroll to see content

Subsidi Tak Kunjung Cair, Produsen Motor Listrik Nangis Banyak Konsumen Tunda Pembelian hingga Stok Menumpuk

Selasa, 01 Juli 2025 - 12:06:00 WIB
Subsidi Tak Kunjung Cair, Produsen Motor Listrik Nangis Banyak Konsumen Tunda Pembelian hingga Stok Menumpuk
Subsidi tak kunjung turun, ZFT mengungkapkan banyak konsumen menunda pembelian membuat stok motor listrik menumpuk karena pabrik terus beroperasi.
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pemerintah sampai saat ini belum memberlakukan subsidi untuk motor listrik. Padahal, insentif ini dibutuhkan produsen motor listrik demi meningkatkan penjualan karena skema potongan harga memberi dampak besar.

Seperti diketahui, regulasi mengenai subsidi motor listrik berakhir pada Desember 2024. Tahun lalu, kuota yang ditetapkan hanya sebanyak 50.000 unit. Namun, pemerintah memberi tambahan 10.000 unit karena peminatnya besar.

Produsen dan distributor motor listrik, seperti PT Zeus Pilihan Terbaik (ZPT), mendesak pemerintah untuk mengeluarkan subsidi. Sebab, banyak konsumen menunda pembelian yang membuat stok motor listrik menumpuk karena pabrik terus beroperasi.

"Ketidakpastian ini menyebabkan fenomena 'hold buying' dari konsumen, yakni menunda pembelian sambil menunggu kejelasan program subsidi," tulis keterangan tertulis ZPT.

ZPT mengungkapkan perusahaan harus menghentikan produksi karena banyaknya stok yang menumpuk di gudang penyimpanan. Bahkan, ada mereka yang harus tutup operasional karena tak mampu bersaing di tengah pasar yang lesu.

Seperti diketahui, ZPT menjadi salah satu produsen yang memberi kejutan dengan menjual motor listrik harga Rp3 jutaan setelah dipotong subsidi Rp7 juta. Ini membuat mereka menerima banyak permintaan, tapi belum bisa memberikan unit karena belum ada kejelasan subsidi baru.

ZPT menerangkan jika regulasi subsidi dijalankan dengan serius dan konsisten, program kendaraan listrik roda dua dapat menjadi solusi nyata bagi penghematan energi nasional. Sebab, penggunaan motor listrik mampu menghemat Rp4-11 juta per tahun.

Motor listrik tidak membutuhkan bahan bakar minyak (BBM) dan penggantian oli serta servis rutin lain. Motor listrik akan jauh lebih hemat dari segi biaya perawatan ketimbang motor konvensional.

"Industri ini tidak bisa terus-menerus hidup dalam ketidakpastian. Tanpa roadmap jangka menengah dan keputusan cepat, momentum besar industri kendaraan listrik nasional bisa hilang begitu saja," kata ZPT.

Sebelumnya,  penjualan motor listrik yang sempat melonjak tajam berkat subsidi Rp7 juta pada 2024. Namun, penjualan anjlok di kuartal pertama 2025.

Penjualan motor listrik dalam tiga bulan pertama hanya mencapai 2.000 unit, jauh dari target 200.000 unit. Sikap konsumen yang menunda pembelian menunggu kepastian subsidi menjadi faktor utama. Maka Motors menilai insentif subsidi sangat krusial agar pasar dapat bergerak kembali.

"Ketidakpastian mengenai kelanjutan subsidi motor listrik cukup kontraproduktif dan menciptakan kebimbangan baik untuk pelaku industri maupun konsumen. Kita sudah melihat bagaimana insentif di tahun 2024 mampu mengakselerasi adopsi motor listrik. Tapi, yang lebih mendesak saat ini adalah kejelasan dari pemerintah. Apakah subsidi akan dilanjutkan atau tidak, keputusan itu penting untuk segera diumumkan," ujar CEO dan Founder Maka Motors, Raditya Wibowo dalam keterangan persnya, Kamis (29/5/2025).

"Jangan biarkan konsumen terus berada dalam ketidakpastian yang justru sangat menghambat pertumbuhan pasar motor listrik Indonesia. Kami sangat berharap pengumuman dan implementasi kebijakan subsidi yang jelas dapat dilakukan paling lambat pada semester pertama tahun 2025, sehingga momentum positif adopsi kendaraan listrik dapat terus terjaga," katanya.

Editor: Dani M Dahwilani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut