SYM Trazer 200 Siap Tempur Pasar Motor Petualang
HSINCHU, iNews.id - Saat ini, motor tipe adventure alias petualang, sedang digandrungi sebagian konsumen di Indonesia. Terlebih kendaraan ini cocok untuk kontur jalanan di Tanah Air dengan berbagai medan jalan.
Melihat peluang tersebut, pabrikan motor asal Taiwan, SYM, dikabarkan sudah menyiapkan armada anyarnya di sektor motor petualang, Trazer 200. Motor touring ini berukuran sedang yang cocok dengan rata-rata postur orang Indonesia.
Dilansir dari Bikesrepublic, Senin (18/12/2017), segmen motor satu ini sedang naik daun, termasuk untuk kelas mesin kecil, seperti 250 cc hingga 300 cc. Masuk di segmen ini, SYM mengandalkan Trazer 200 yang disebut motor petualang ringan. Meski begitu, kemampuannya diklaim cukup ampuh melibas berbagai kondisi jalanan.
Desainnya pun menarik. Dari foto yang beredar, sudah jelas motor ini menggunakan penerangan LED. Desain bodi depan khas paruh burung, seperti motor petualang lainnya. Kemudian jok motor didesain one pieces untuk pembonceng juga. Terdapat side case alumunium untuk membawa keperluan, dan engine guard untuk melindungi blok mesin dari benturan.
Trazer 200 sudah dilengkapi rem ABS, yang mana ABS untuk roda belakang bisa dinonaktifkan. Soal jantung mekanis, Trazer 200 mengusung mesin silinder tunggal 183 cc, tenaganya mencapai 18 daya kuda, dengan torsi 16,2 Nm.
Paduan pelek lingkar 19 dan 17 inci berbalut ban tapak kasar akan menunjang hal tersebut. Kemudian, suspensi dengan jarak main panjang untuk menjamin peredaman lebih maksimal.
Soal harga, diperkirakan motor ini berada di angka 3.000 poundsterling atau berkisar Rp54 jutaan. Jika disejajarkan, motor ini akan bersaing dengan Kawasaki Versys-X 250 dan Honda CRF250 Rally.
Namun, Tazer 200 memiliki kapasitas mesin lebih kecil dibanding Versys dan CRF yang memiliki dapur pacu 250 cc. Tetapi dari segi harga, lebih murah dibanding pesaingnya yang rata-rata di kisaran harga Rp60 juta sampai Rp80 juta.
Sayang, belum ada kabar resmi yang dikeluarkan pihak SYM tentang keberadaan Trazer 200 di Indonesia. Kita nantikan saja.
Editor: Tuty Ocktaviany