Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kucurkan Insentif Otomotif Rp7 Triliun, Pemerintah Klaim Berhasil Tarik Investasi Puluhan Triliun Rupiah
Advertisement . Scroll to see content

Tagih Komitmen Pemerintah, Aismoli Minta Subsidi Motor Listrik hingga 5 Tahun

Selasa, 12 November 2024 - 16:27:00 WIB
Tagih Komitmen Pemerintah, Aismoli Minta Subsidi Motor Listrik hingga 5 Tahun
Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) berharap pemerintah melanjutkan komitmennya memberikan subsidi. (Foto: Fadli Ramadhan)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Subsidi motor listrik sebesar Rp7 juta dinilai efektif dalam menarik minat masyarakat beralih dari kendaraan bensin. Namun, sampai saat ini belum ada kepastian apakah kebijakan tersebut akan berlanjut tahun depan.

Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) berharap pemerintah melanjutkan komitmennya memberikan insentif. Sebab, itu sudah tertuang dalam undang-undang dan harus dijalankan demi kesejahteraan masyarakat.

"Harapannya, subsidi masih berlanjut. Apapun namanya itu, mau subsidi atau kompensasi kita harapkan bisa berlaku. Itu sebagai amanat dari Peraturan Presiden 55 tahun 2019, di mana industri kendaaan bermotor listrik memang harus mendapatkan insentif baik yang sifatnya fiskal maupun non-fiskal," ujar Budi Setiadi, ketua umum Aismoli di Jakarta, belum lama ini.

Budi meminta pemerintah memperkuat komitmennya mengajak masyarakat beralih ke kendaraan listrik. Bukan hanya memberikan kebijakan selama 1 atau 2 tahun, tapi hingga 5 tahun ke depan.

"Kita sudah mengajukan white paper skema, mengusulkan kepada Pemerintah untuk subsidi di tahun depan. Itu terkait waktu. Waktu kalau bisa jangan cuma satu tahun, ya minimal long term. Supaya ada kepastian dari industri kendaraan bermotor mempersiapkan," katanya.

Menurut Budi, kebijakan dari pemerintah akan memberikan dampak besar bagi produsen dan masyarakat. Sebab, kedua pihak tidak perlu saling menunggu seperti kebijakan yang akan dikeluarkan oleh pemerintah di tahun berikutnya.

"Kalau cuma satu tahun, tiba-tiba tahun depan mandek lagi, ada perubahan lagi, jadi industri juga sangat berharap kepastian itu. Jadi kita harapkan pertama waktu cukup lama, mungkin idealnya 5 tahun," ujarnya.

"Berikutnya adalah menyangkut masalah kisaran, ya kira-kira tidak jauh dari tahun 2023 hingga 2024 ya, kisaran Rp7 juta," kata Budi.

Editor: Dani M Dahwilani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut