3 Kode Sopir Ada Copet Beraksi di Bus, Penumpang Harus Waspada Jangan Sampai Lengah
JAKARTA, iNews.id - Kejahatan bisa terjadi di mana saja, tak terkecuali di dalam transportasi bus. Aksi pencopetan sering terjadi karena sulit terdeteksi saat korban lengah atau sedang tertidur pulas di dalam bus.
Perlu diketahui, sebenarnya sopir suka memberikan kode tersendiri jika di dalam armada yang dikemudikan terdapat copet. Mengingat sopir bisa melihat situasi di dalam bus melalui spion di dalam mobil.
Ada beberapa kode yang biasa digunakan sopir bus untuk meningkatkan kewaspadaan penumpang. Kode-kode ini penting untuk disadari dan dipahami para penumpang agar bisa terhindar dari aksi kejahatan yang merugikan.
Lantas apa saja itu? Dilansir dari berbagai sumber, Kamis (9/3/2023), berikut kode sopir bus ketika ada copet masuk ke dalam kendaraan.
1. Mengemudi secara kasar dan menyalakan musik keras-keras
Kode pertama yang biasa digunakan sopir bus ketika ada copet adalah dengan mengemudi secara kasar dan menyalakan musik keras-keras. Ini dilakukan sopir untuk membuat penumpang tidak nyaman sehingga bisa meningkatkan kewaspadaan.
Penumpang yang tertidur pulas tentu akan terbangun ketika bus dikendarakan secara kasar terlebih jika sopir sudah mulai mengendarai bus secara zigzag. Sementara musik yang dinyalakan keras-keras bisa mengganggu kenyamanan saat tidur.
2. Menghidupkan lampu kabin
Kode selanjutnya adalah dengan menghidupkan lampu kabin. Menghidupkan lampu kabin memang sebenarnya pasti dilakukan sopir bus ketika kondektur keliling di dalam kabin untuk memeriksa tiket penumpang.
Namun, ketika ini dilakukan sopir bus di momen yang seharusnya tidak dilakukan, maka itu merupakan kode ada copet. Menyalakan lampu kabin akan membuat penerangan di dalam bus menjadi lebih jelas sehingga gerak gerik yang mencurigakan bisa diketahui.
3. Berhenti meski belum sampai di tempat tujuan
Kode terakhir yang biasa dilakukan sopir adalah dengan menghentikan laju bus di tempat yang bukan tujuan. Menghentikan bus tentunya akan membuat penumpang terjaga sehingga kewaspadaan mereka bisa meningkat.
Beberapa sopir bahkan akan menghentikan laju busnya di depan kantor polisi. Ini pernah dilakukan PO. Haryanto yang diceritakan Ryan Mahendra saat masih menjabat sebagai direktur operasional perusahaan.
“Biasanya, sopir akan langsung mengarahkan bus ke kantor polisi. Atau, ketika sopir memang sudah yakin banget, maka dia dan kru akan menggeledah dan si copet dan segera diturunkan dari bus,” ucapnya.
Editor: Ismet Humaedi