5 PO Bus Terbesar di Indonesia Miliki Ribuan Armada, Ada yang Punya 5.000 Unit

JAKARTA, iNews.id – Bus menjadi salah satu transportasi massal yang digemari masyarakat Indonesia. Perusahaan otobus (PO) pun berlomba meningkatkan pelayanan dan kenyamanan armada bagi penumpang.

Meningkatnya kebutuhan masyarakat membuat bisnis mereka tumbuh. Aset mereka pun bertambah, bahkan ada beberapa PO bus yang memiliki ribuan armada.

Baca Juga

Gaji Sopir Bus Terbesar di Indonesia, Dibayar per Jam Ada yang Mencapai Rp12 Jutaan

Kira-kira PO bus mana yang memiliki ribuan armada? Dirangkum iNews.id berikut deretannya.

5. Sinar Jaya

Baca Juga

Perbandingan Sleeper Bus di India dan Indonesia, Mana Paling Mewah?

PO Sinar Jaya merupakan moda transportasi favorit warga Jawa Tengah, khusus di kawasan pantura. Banyaknya warga Jawa Tengah yang merantau ke ibu kota Jakarta, membuat PO Sinar Jaya terus menambah armada busnya.

Didirikan pada 1982 oleh Herman Rusli dan Haji Rasyidin Karyana, PO Sinar Jaya terus berkembang hingga saat ini. Beberapa PO bus berada naungan Sinar Jaya Group, antara lain DMI Daya Melati Indah, Sinar Shuttle, Sinar Jaya Langgeng Utama atau Starbus, Sinar Express, dan bus karyawan.

Baca Juga

10 PO Bus Terkaya di Indonesia, Ada yang Beraset di Atas Rp3 Triliun

Mereka melayani berbagai jurusan dari Jabodetabek dengan berbagai kota tujuan di Jawa Tengah, Jawa Timur, hingga ke Sumatera. Sinar Jaya Group diperkirakan kini memiliki lebih dari 1.000 unit armada bus.

4. AKAS Group

Baca Juga

Deretan Perempuan Cantik Berhijab Pemilik PO Bus, Ada yang Kelola Perusahaan sejak SMA 

Berdiri pada 23 Maret 1956, PO AKAS sangat populer di kalangan pencinta bus (busmania), khususnya Jawa Timur. PO AKAS didirikan oleh Haji Karman Ahmad di Probolinggo, Jawa Timur, yang melayani trayek hingga ke Bali.

Pada 1979, AKAS Group terbagi menjadi empat bagian yang terdiri AKAS Satu dengan tulisan A K A S yang terpisah dan bodi didominasi warna abu-abu.

Lalu AKAS Dua yang terdiri dari AKAS Green, AKAS Asri, AKAS N1, AKAS NR, Mila Sejahtera, Harapan Kita, Indonesia Abadi, dan Estu Jaya.

Sementara AKAS Tiga terdiri dari Anggun Krida, Kurnia Jaya. Terakhir ada AKAS Empat dengan tulisan AKAS gandeng atau tidak terpisah seperti di AKAS Dua. Perusahaan tersebut dibagi-bagi kepada putra-putrinya dengan trayek berbeda-beda.

Sementara AKAS sendiri berasal dari singkatan Ali Karman Ahmad Saudara yang diambil dari sang pendiri. Kabarnya, AKAS Group memiliki lebih dari 1.500 unit armada bus yang melayani berbagai trayek di Jawa Timur.

3. PO HIBA Group

Berdiri pada 1949, HIBA Group awalnya menyediakan pariwisata dan penyewaan. HIBA Group terus tumbuh hingga melayani berbagai kebutuhan masyarakat dan perusahaan

Tak heran, dengan usianya yang terbilang cukup tua, HIBA Group memiliki pool yang tersebar di Pulau Jawa. Dikabarkan, HIBA memiliki armada bus mencapai 2.000 unit untuk kebutuhan pariwisata, perusahaan, korporasi, hingga melayani masyarakat.

2. Mayasari Bakti

Mendengar nama Mayasari Bakti, yang pertama terlintas adalah angkutan bus perkotaan berwarna hijau. Tapi, siapa sangka Mayasari menaungi beberapa PO bus AKAP, sebut saja Primajasa yang menjadi favorit warga Jawa Barat.

Selain itu, Mayasari juga bekerja sama dengan Transjakarta untuk menyediakan bus dalan kota yang disebar di beberapa trayek. Ini membuat Mayasari Group memiliki banyak armada bus untuk mengakomodir semua rute yang mereka ambil.

Untuk angkutan Trans Jabodetabek dan Patas Reguler, mereka menggunakan sasis dari Hino. Sementara untuk Transjakarta, Mayasari memilih sasis Mercedes-Benz, Scania, hingga Volvo untuk memberikan kenyamanan maksimal.

Hingga saat ini, Mayasari Group memiliki armada bus lebih dari 2.500 unit yang sebagian besar beroperasi di Pulau Jawa.

1. DAMRI

DAMRI merupakan PO bus pelat merah yang melayani berbagai rute mulai dari angkutan kota, angkutan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP), dan angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP). PO ini juga melayani rute perintis lintas pulau serta lintas batas negara.

Didirikan pada 1943 di masa penjajahan Jepang, awalnya DAMRI memiliki nama Jawa Unyu Zigyosha untuk mengangkut barang dan Zidosha Sokyoku sebagai angkutan penumpang.

Pada 1946, nama DAMRI yang berasal dari singkatan Djawatan Ankoetan Motor Repoeblik Indonesia diresmikan berdasarkan Makloemat Menteri Perhoeboengan RI No. 01/DAM/46, dengan tugas utama menyelenggarakan pengangkutan darat dengan bus, truk, dan angkutan bermotor lainnya.

Melayani berbagai rute, DAMRI memiliki armada bus lebih dari 5.000 unit yang tersebar di seluruh Indonesia. Statusnya yang merupakan penugasan negara, DAMRI menjadi penyeimbang jika terjadi lonjakan harga tiket kendaraan umum, sehingga masyarakat terjamin.

Editor: Dani M Dahwilani