9,2 Juta Kendaraan Akan Lintasi Jalan Tol Trans Jawa, Hindari Macet Pemudik Diminta Manfaatkan Jalur Arteri
JAKARTA, iNews.id – Tol Trans Jawa bakal menjadi jalur utama para pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi. Diperkirakan menyebabkan kepadatan lalu lintas, terutama saat menuju gerbang keluar tol dan memasuki rest area.
Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Pusat Djoko Setijowarno mengatakan, ada sekitar 9,2 juta kendaraan yang akan melintasi jalan Tol Trans Jawa pada momen mudik Lebaran. Sebab itu, dia mengimbau para pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi tak hanya mengandalkan jalan tol, memanfaatkan jalan arteri seperti jalur Pantura dan jalan-jalan alternatif untuk mencegah terjadinya kemacetan panjang.
“Tingginya potensi pergerakan masyarakat di masa mudik tahun ini, yakni tidak ada pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Tidak ada pembatasan atau larangan perjalanan, membuat kondisi pergerakan mendekati normal pasca pandemi Covid-19,” kata Djoko dalam keterangan persnya dilansir Minggu (26/3/2023).
Djoko mengungkapkan berdasarkan hasil survei, sebanyak 27,32 juta orang akan menggunakan mobil pribadi dalam melakukan perjalanan mudik. Provinsi Jawa Tengah menjadi daerah tujuan terbanyak dengan 32,75 juta orang atau 26,45 persen.
Peningkatan pergerakan masyarakat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya diprediksi akan membuat jalan Tol Trans Jawa melebihi kapasitas. Terutama rest area yang akan menjadi titik pusat kemacetan di jalan tol.
“Melewati jalan tol atau bebas hambatan tidak selalu lebih lancar. Masyarakat dapat mempertimbangkan penggunaan jalan arteri, seperti Pantura dan Pansel Jawa. Pada arus mudik tahun 2022, penggunaan jalan arteri Pantura tergolong relatif lebih lancar ketimbang jalan tol,” ujar Djoko.
Infrastruktur jalan tol memang dibangun pemerintah untuk membuat perjalanan menjadi lebih cepat. Namun, menurut Djoko pada momen mudik hari raya, waktu tempuhnya tidak akan jauh berbeda dengan jalan arteri karena padatnya kendaraan yang melewati jalan tol.
“Pemudik sering memandang (akses) tol itu cepat. Akhirnya, sebagian besar memilih tol, sehingga pergerakan di tol menjadi lambat. Di sisi lain, area istirahat di tol kerap penuh dan menjadi sumber kemacetan. Sejumlah rest area yang disediakan di jalan tol untuk kondisi lalu lintas normal. Sementara pada musim lebaran, lalu lintas kendaraan yang melewati jalan tol di atas kondisi normal,” ungkapnya.
Djoko menyarankan kepada para pemudik untuk beristirahat di area peristirahatan yang tersedia di jalur arteri. Menurutnya, waktu tempuh perjalanan tidak akan jauh berbeda dan tarif tol yang dikenakan juga tak akan berbeda.
Editor: Ismet Humaedi