Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Prabowo Senang Mudik 2025 Lancar, Puji Terbaik Sepanjang Sejarah
Advertisement . Scroll to see content

Begini Potret Mudik Lebaran Era 1990-an, Penumpang Rela Berdesak-desakan Demi  Pulang Kampung

Jumat, 24 Maret 2023 - 15:43:00 WIB
Begini Potret Mudik Lebaran Era 1990-an, Penumpang Rela Berdesak-desakan Demi  Pulang Kampung
Mudik dan Lebaran bisa dikatakan sebagai dua hal yang tak dapat dipisahkan yang sudah begitu lama menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia. (Foto: Tangkapan Layar RCTI Files)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Momen mudik Lebaran atau Idul Fitri sangat dinantikan semua orang yang sedang merantau ke kota-kota besar di Indonesia. Bagi yang menggunakan jasa transportasi umum, tak masalah untuk berdesak-desakkan demi bisa kembali ke kampung halaman.

Mudik dan Lebaran bisa dikatakan sebagai dua hal yang tak dapat dipisahkan yang sudah begitu lama menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia usai Ramadhan. Apa pun yang terjadi, setiap orang akan berusaha untuk mudik agar bisa berkumpul dengan keluarga di Hari Raya.

Tak seperti sekarang, melakukan mudik pada 1990-an, orang-orang harus berebut dan berdesakan untuk naik bus. Itu terlihat dari video di kanal YouTube RCTI Files, di mana mereka berebut saat naik bus, bahkan harus diatur oleh petugas kepolisian.

Dalam tayangan video tersebut, diambil di Terminal Pulo Gadung ketika mudik lebaran Idul Fitri pada 1997. Dikatakan dalam vdeo tersebut, seluruh calon penumpang sudah memiliki tiket dan hanya menunggu kedatangan bus yang mengantar ke tujuan mereka.

Seluruh calon pemudik terlihat dengan antusias menunggu kehadiran bus yang telah mereka pilih sebagai sara angkutan ke kota tujuan. Salah satu yang membuat kita bernostalgia adalah kardus-kardus yang diikat dengan rapih.

Biasanya, kardus-kardus tersebut berisikan oleh-oleh dari kota rantauan mereka untuk dibagikan ke sanak-saudara di kampung halaman. Jelas, suasana yang ada dalam video tersebut membuat kangen momen mudik lebaran Idul 
Fitri.

Saat itu, Pangdam Jaya Mayjen TNI Sutiyoso melakukan pemantauan di Terminal Pulo Gadung untuk melihat ketertiban pada momen mudik. Bahkan, hanya ada satu kasus perampasan uang dan cincin, serta satu kali percobaan perampasan.

“Saya ingin melihat secara langsung, apakah jumlah arus pemudik dengan sarana angkutan yang tersedia imbang apa tidak? Jadi saya gembira bahwa ternyata masih imbang,” kata Mayjen TNI Sutiyoso di kutip dari unggahan video RCTI Files di YouTube.

Bukan hanya menggunakan bus, kereta api juga menjadi andalan para pemudik sejak dahulu karena dianggap lebih efisien. Terlihat juga dalam unggahan video tersebut Stasiun Tugu, Yogyakarta, dan Stasiun Balapan Solo terjadi pelonjakan penumpang.

Bahkan, di Stasiun Balapan Solo tercatat ada sekitar 75 ribu pemudik yang tiba dengan diangkut oleh 6 rangkaian kereta api dari Jakarta. Ini menandakan bahwa momen mudik lebaran akan dimanfaatkan sebaik mungkin bagi mereka yang memiliki kesempatan pulang ke kampung halaman.

Masyarakat Indonesia juga memanfaatkan transportasi laut dan udara untuk mudik, jika kampung halaman mereka berada di luar Pulau. Di mana terlihat pada Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan, tercatat ada 11.600 orang datang yang diberangkatkan dari Pelabuhan Ujung Pandang.

Sementara itu, penerbangan di Palembang, Sumatera Selatan, mencatatkan kenaikan penumpang sebesar 11 persen dibandingkan hari biasa. Meski diangkut menggunakan pewawat kecil, mereka terlihat membawa barang yang cukup banyak dari kota rantauan mereka.

Editor: Ismet Humaedi

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut