Bus Double Decker Buatan Indonesia Jadi yang Termewah di Bangladesh, Intip Spesifikasinya

JAKARTA, iNews.id– Indonesia memiliki beberapa perusahaan karoseri yang bergerak di bidang pembuatan bodi bus. Beberapa di antaranya sudah mengekspor hasil karyanya ke beberapa negara tetangga.

Bangldesh menjadi salah satu negara yang menggunakan bus buatan karoseri Indonesia untuk dijadikan alat transportasi di sana. Bahkan, bus double decker buatan anak bangsa menjadi yang termewah di sana.

Deretan Pemilik PO Bus Tertangkap KPK saat Jadi Pejabat, Ada yang Satu Keluarga

Bus double decker yang digunakan oleh operator bus Shohagh Prestige adalah buatan karoseri Laksana. Armada tersebut menggunakan bodi Legacy SR2 Double Decker yang dirilis pada 2020 lalu.

Seperti diketahui, perusahaan karoseri asal Semarang, Jawa Tengah itu telah mengekspor 8 unit bus tingkat ke Bangladesh pada 2021. Shohagh Prestige diyakini menjadi salah satu operator bus yang memesan bus tersebut.

Sleeper Bus Mewah New Armada Akhirnya Dirilis, PO Bus Ini Jadi Pembeli Pertama

Pada video yang diunggah ke YouTube di kanal Travel with Soumit, terlihat sebuah bus double decker dari laksana. Dari tampilan depannya, ini merupakan bodi SR2 Double Decker generasi pertama.

6 PO Bus Punya Livery Paling Unik dari Gambar Hewan hingga Wayang, Ada yang Ditiru Negara Lain

Bus tersebut juga menggunakan warna emas, sama seperti saat karoseri Laksana merilis bus double decker. Tidak ada livery tambahan pada bus ini, hanya ada tulisan Shohagh yang merupakan nama perusahaan otobus dan logo laksana besar pada sisi samping belakang.

Namun, bus double decker karoseri Laksana yang ada di Bangladesh berbeda dengan yang beredar di Indonesia. Itu terlihat pada tangga untuk akses ke dek atas atau lantai dua yang berada di depan, sementara yang ada di Indonesia berada di tengah.

Keberadaan tangga tersebut jelas mengubah konfigurasi kusi di lantai bawah dan atas dari bus ini. Bus ini hanya memiliki satu kelas sleeper tepat di belakang sopir bus, karena ruang kabin di sisi kiri dimanfaatkan untuk akses tangga menuju ke atas.

Tapi, ini membuat kursi di belakang kelas sleeper menjadi lebih banyak ketimbang yang ada di Indonesia. Terlihat kursinya juga cukup lebar dengan konfigurasi 2-1, dengan sadaran yang bisa direbahkan sampai hampir rata.

Di bagian atas, bus ini juga menggunakan konfigurasi kursi 2-1 untuk membuat penumpang lebih nyaman karena memiliki ruang yang lebih luas. Sayangnya, tidak ada port USB pada setiap kursi.

Editor: Ismet Humaedi