Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kronologi Lengkap Sopir Bus Rosalia Indah Ugal-ugalan hingga Akhirnya Dipecat!
Advertisement . Scroll to see content

Deretan Pemilik PO Bus Awalnya Sopir, Ada Lulusan SD Jago Mesin dan Manajemen Perusahaan

Selasa, 16 Mei 2023 - 15:17:00 WIB
Deretan Pemilik PO Bus Awalnya Sopir, Ada Lulusan SD Jago Mesin dan Manajemen Perusahaan
Para pemilik PO bus ini merupakan sosok-sosok pekerja keras yang memiliki impian besar. (Foto: Instagram)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Hasil tidak akan mengkhianati usaha. Usaha yang keras akan membuahkan hasil yang memuaskan. Seperti cerita para pemilik Perusahaan Otobus (PO) yang awalnya seorang sopir.

Para pemilik PO yang ada di bawah ini merupakan sosok-sosok pekerja keras yang memiliki impian besar. Mereka paham bahwa untuk menggapai impian tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Jadi tidak perlu malu-malu untuk memulai usaha dari nol. Seperti mereka yang pernah menjadi seorang sopir sebelum akhirnya jadi pemilik PO. Memang imej sopir masih dianggap remeh. Padahal semua orang butuh batu loncatan untuk mencapai tingkat yang tertinggi.

Bahkan seorang Brad Pitt saja pertama kali bekerja sebagai seorang sopir sebelum akhirnya dikenal sebagai aktor papan atas Hollywood.

Nah, berikut ini kisah inspiratif para sopir yang kemudian berhasil menjadi pemilik PO. Sebagian di antara PO bus itu bahkan kini sudah dipegang oleh keturunan mereka yang artinya jadi pembuka rezeki yang berlanjut turun-temurun.

Yuk, simak cerita mereka di bawah ini:

1. Harjaya Cahyana, PO Harapan Jaya

PO Harapan Jaya merupakan salah satu PO yang sangat legendaris karena sudah beroperasi sejak 1972. Saat ini PO kebanggaan masyarakat Tulungagung, Jawa Timur itu dinahkodai oleh Sugio Utomo dan terus mengalami perkembangan yang sangat pesat.

Siapa nyana, PO Harapan Jaya justru dirintis dengan cerita melankolis yang dialami oleh seorang pria bernama Harjaya Cahyana. Awalnya Harjaya Cahyana adalah seorang sopir bus Nusantara yang punya banyak pengalaman trayek antar propinsi.

Setelah malang melintang jadi sopir bus, Harjaya Cahyana kemudian mencoba mendirikan PO dengan membeli satu bus.

"Satu unit bus itu kira-kira senilai Rp350 juta waktu itu," ujar Sugio Utomo dikutip kanal YouTube PerpalzTV.

Pengorbanan sebesar itu ternyata membawakan hasil buat Harjaya Cahyana. Bus yang dia miliki jadi pilihan utama masyarakat Tulungagung yang ingin ke Surabaya.

Tidak butuh waktu lama akhirnya Harjaya Cahyana menambah lagi jumlah bus yang dia miliki hingga jadi tiga unit. Dibantu oleh sang istri dalam berbisnis, Harjaya menjalani ketiga armada busnya dengan trayek Surabaya menuju Tulungagung pulang pergi (PP).
Hingga pada 1990-an, PO Harapan Jaya mulai berkembang dengan menambang kembali beberapa armada setelah banyak warga yang menggunakan layanan bus miliknya untuk berpergian ke luar daerah.

Baru pada 1993, bus yang memiliki julukan kuda oranye ini kembali membuka trayek baru yaitu Tulungagung-Jakarta.Dengan perkembangan tersebut, armada yang dimiliki PO Harapan Jaya pada tahun 2000 mencapai 85 bus dan kembali membuka berbagai rute untuk tujuan lain. Hingga kini PO Harapan Jaya memiliki berbagai layanan seperti bus AKDP, AKAP, dan bus pariwisata.


 
2. Haji Haryanto, PO Haryanto

Berdirinya PO Haryanto tak lepas dari perjuangan pemiliknya, Haji Haryanto yang berusaha memperbaiki kehidupannya. Dirinya juga lahir dari keluarga yang kurang mampu, sehingga sejak berusia muda sudah berjuang membantu perekonomian.

Akhirnya, Haryanto memutuskan untuk mendaftar Secata (Sekolah Calon Taruna) selama lima bulan hingga lulus dan berhak menyandang pangkat Prajurit Dua (Prada). Setelah lulus dirinya ditugaskan menjadi sopir batalyon.

Dirinya kemudian menikah pada 1982, kebutuhan yang meningkat yang membuat Haji Haryanto memutuskan untuk membeli angkot bermodalkan tabungan Rp750 ribu. Saat itu, dirinya mengemudikan angkut tersebut sendiri setelah selesai dinas.

Lalu pada 1987, usahanya semakin berkembang hingga memiliki beberapa unit mobil angkutan kota. Bahkan, saat krisis moneter Haji Haryanto membeli beberapa unit angkot bekas untuk dijadikan armadanya.

Namun, Haji Haryanto memutuskan membeli bus setelah menjual sejumlah angkot miliknya. Saat itu, PO Haryanto mulai berdiri dengan trayek awal Cikarang-Tangerang dengan menggunakan lima bus.

Karier militer Haji Haryanto berakhir pada 2000, di mana dia memutuskan untuk pensiun dini dengan pangkat terakhirnya Kopral Kepala. Keputusan itu diambil karena ingin fokus mengembangkan usahanya di bidang transportasi darat berhasil. Kini, dia punya punya ratusan armada bus, SPBU dan restoran.

3. Welfa Hendra, PO Fajar Riau Wisata

PO Fajar Riau Wisata merupakan perusahaan rental bus pariwisata didirikan oleh Welfa Hendra di Jalan Soekarno-Hatta Nomor 61, Kelurahan Tangkerang Barat, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru. Di balik terbentuknya Fajar Riau Wisata, Welfa memiliki perjuangan panjang yang membentuknya seperti saat ini.

Pada tahun 2000, dirinya sempat menjadi sopir bus pariwisata asal Pekanbaru yang sempat mengantarkan rombongan wisata ke Bandung. Saat menjalani profesi sebagai sopir bus, Welfa memiliki keinginan untuk membuka usaha transportasi darat.

Itu membuatnya terus menabung dari hasil kerjanya, dan setelah terkumpul, ia membeli satu unit angkot pada 2011. Setelah memiliki angkot, Welfa juga masih menjalani profesi sebagai sopir bus agar memiliki dua pemasukan.

Ini membuat tabungannya bertambah semakin cepat dan membuka rental mobil dengan membeli tiga Toyota Kijang Innova. Namun, melihat peluang bus pariwisata yang sangat besar di Pekanbaru, Welfa menjual salah satu mobil Innova.

Hasilnya untuk membeli satu unit bus bekas yang jadi awal mula usahanya di dunia transportasi. Kini, Welfa Hendra menjadi salah satu pengusaha bus yang cukup sukses di Sumatera dengan memiliki puluhan unit bus. Bahkan, dirinya berniat untuk mengembangkan usahanya agar menjadi lebih besar lagi.

4. Wibisono, PO Karyajasa

Pendiri PO Karyajasa, Wibisono menjalani usahanya dari sangat bawah dan harus berjuang keras hingga akhirnya berada di titik saat ini. Sejak lulus SMA, dirinya sudah bekerja sebagai sales bahan bangunan, dan diangkat menjadi pengawas atau mandor.

Wibisono berhasil mengumpulkan uang dan akhirnya membeli truk gandeng untuk mengangkut bahan bangunan. Truk tersebut dikemudikan sendiri olehnya karena tak bisa membayar sopir.

Lalu, dia melihat peluang di transportasi darat menggunakan bus, hingga memutuskan membeli bus yang juga disopirinya sendiri. Saat itu, dirinya menerjunkan usahanya di bus pariwisata, yang mana saat itu bus AKAP menjadi yang paling populer. Bahkan, dirinya ditertawakan oleh pengusaha lainnya karena dianggap bus pariwisata tak akan diminati orang-orang. Namun, dia tetap memegang komitmennya dan PO Karyajasa masih bertahan hingga saat ini.

5. Nur Salim, PO Sahaalah

Terlahir dari keluarga kurang mampu, Nur Salim diasuh ibunya seorang diri setelah sang ayah meninggal dunia. Sementara sudara kandungnya dititipkan ke keluarga terdekat karena kemampuan ekonomi keluarga yang sangat memprihatinkan.

Tak ingin merepotkan orang tuanya, Nur Salim mengatakan dalam video di kanal YouTube PerpalZ TV, dirinya hanya sekolah sampai kelas 5 SD. Sejak saat itu, dia membantu orang tuanya dalam mencari penghasilan untuk menyambung hidup.

Seiring berjalannya waktu, Nur Salim akhirnya menjalani profesi sebagai sopir truk, dan belajar banyak hal dari sana. Hingga akhirnya bukan hanya pandai dalam mengemudikan kendaraan besar, dia juga paham soal mesin dan manajemen perusahaan.

Berbekal pengalaman tersebut, Nur Salim akhirnya membangun perusahaan otobus (PO) Sahaalah. Diungkapkannya, usaha ini hadir dari semua masalah yang dialaminya sebagai bekal dalam membangun usaha.
Meski hadir sebagai pendatang baru, operator bus yang bermarkas di Jepara, Jawa Tengah ini cukup disegani. Pasalnya, Nur Salim memiliki nama yang cukup besar berkat keberaniannya dalam menyuarakan berbagai hal di bidang transportasi darat.

Editor: Ismet Humaedi

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut