Dukung Transportasi Umum, Ridwan Kamil Minta Hyundai Produksi Bus Listrik Perkotaan
JAKARTA, iNews.id- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menghadiri acara peresmian peletakan batu pertama pabrik perakitan baterai Hyundai di Cikarang, Jawa Barat, Rabu (31/5/2023). Dalam kesempatan tersebut, orang nomor satu di Jawa Barat itu juga meminta Hyundai membuat bus listrik untuk transportasi umum, khususnya perkotaan.
Seperti diketahui, Hyundai merupakan produsen pertama yang merakit mobil listrik, Hyundai Ioniq 5, di Indonesia. Kendaraan ramah lingkungan ini juga berhasil menarik minat perhatian masyarakat Indonesia, sehingga penjualan ya meningkat.
Ridwan Kamil mengapresiasi Hyundai karena pemesanan Ioniq 5 saat ini sudah memasuki masa tunggu atau inden hingga satu tahun. Tapi, dia juga menyambut baik langkah produsen asal Korea Selatan itu untuk meningkatkan produksi hingga 1.000 unit per bulan demi memangkas masa inden.
"Saya juga senang berada di sini, respon pasar di Indonesia untuk Ioniq 5 sangat tinggi. Produksi terkini hanya sekitar 3 ribu unit per tahun, pre order sudah 5 ribu unit dalam waktu tunggu. jadi kita harus memperbesar kapasitas dan saya dengar dalam waktu dekat anda memproduksi seribu unit per bulan untuk membuat kapasitas 5 ribu unit per tahun," kata Ridwan Kamil saat ditemui di Cikarang, Jawa Barat, Rabu (31/5/2023).
Melihat pasar mobil listrik yang sangat bagus di Indonesia, Ridwan Kamil meminta Hyundai tak hanya fokus membangun kendaraan pribadi. Pasalnya, untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih bisa melalui transportasi umum dengan energi terbarukan.
"Saya menyarankan kepada Hyundai untuk memproduksi bus listrik karena sebagai pemerintah saya butuh tidak hanya mobil listrik pribadi, tapi juga transportasi publik yang sudah elektrik. Jadi, saya harap mungkin dalam dua sampai tiga tahun setelah Ioniq Hyundai bisa memproduksi bus besar sehingga saya bisa membelinya dan membuat kebijakan di 27 kota untuk mengganti bis berbahan bakar fosil ke bus listrik," ujarnya.
Seperti diketahui, saat ini bus listrik di Indonesia masih diimpor dari China dengan merek terbanyak BYD. Selain itu, ada bus listrik Mobil Anak Bangsa (MAB) yang juga sebagian besar komponennya masih diimpor dari Negeri Tirai Bambu.
Editor: Ismet Humaedi