Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Gaikindo Berharap Mobil Nasional Tidak Gagal, Bisa Gerakkan Industri di Indonesia 
Advertisement . Scroll to see content

Harga Mobil Terus Naik Daya Beli Masyarakat Melemah, Gaikindo Akui Kondisi sedang Buruk

Jumat, 12 Juli 2024 - 06:05:00 WIB
Harga Mobil Terus Naik Daya Beli Masyarakat Melemah, Gaikindo Akui Kondisi sedang Buruk
Harga mobil di Indonesia terus naik sementara daya beli masyarakat melemah membuat kendaraan semakin tidak terjangkau. (Foto: Dok iNews.id)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Penjualan mobil di Indonesia tidak mengalami penigkatan dalam satu dekade terakhir. Setiap tahun, angkanya selalu berada di satu juta unit atau one million trap, bahkan sempat anjlok.

Suku bunga dan pendapatan per kapita yang rendah, menjadi salah satu penyebabnya. Harga mobil terus naik sehingga semakin tidak terjangkau masyarakat.

Sekertaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara megatakan semua pihak harus realistis dengan kondisi saat ini. Perekonomian yang sedang memburuk menjadi salah satu penyebab lemahnya daya beli masyarakat.

“Salah satu faktor pemicu stagnasi pasar mobil adalah harga mobil baru tidak terjangkau oleh pendapatan per kapita masyarakat. Gap antara pendapatan rumah tangga dan harga mobil baru makin lebar,” ujar Kukuh di Jakarta Pusat, Rabu (10/7/2024). 

Hingga Juni 2024, Gaikindo mencatat penjualan mobil secara wholesales atau pengiriman dari pabrik ke dealer sebanyak 408.102 unit. Angka tersebut turun 19,43 persen pada periode yang sama tahun lalu dengan penjualan sebanyak 506.427 unit.

Tahun ini, Gaikindo memasang target penjualan 1,2 juta unit. Namun, melihat dinamika yang terjadi saat ini, banyak pihak yang ragu bakal mencapai target tersebut. Bahkan, diprediksi angkanya tidak akan sampai 900 ribu unit.

Kendati begitu, Gaikindo dan anggotanya optimistis masih bisa mencapai target tersebut. Dia mengungkapkan belum ada kesepakatan mengubah target penjualan tahun ini.

"Untuk revisi (target) sebenarnya belum, karena hal ini harus didiskusikan bersama dengan seluruh anggota. Kita tidak ingin ambil sepihak, harus duduk bareng. Sampai saat ini sih belum ada, tapi kita harus realistis dan mungkin akan dikaji ulang," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Peneliti LPEM Universitas Indonesia Riyanto mengatakan pemerintah perlu memberikan stimulus fiskal. Kondisi ini dapat membuat harga mobil lebih murah sehingga meningkatkan daya beli masyarakat.

"Bentuknya bisa diskon PPnBM bagi kendaraan LCGC dan low MPV 4x2. Pada saat yang sama perlu dirancang program mobil murah atau penyegaran program KBH2 (LCGC)," ucapnya.

Editor: Dani M Dahwilani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut