Komoditas Tembaga Jadi Modal Indonesia Kembangkan Kendaraan Listrik
JAKARTA, iNews.id - Indonesia menjadi salah satu negara penting dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle/EV). Selain nikel, Indonesia memiliki banyak sumber daya mineral seperti tembaga yang digunakan untuk kebutuhan kelistrikan.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Indonesia (API) - Indonesia Mining Association (IMA), Hendra Sinadia dalam seminar pameran Energy & Engineering (IEE) Series 2024 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Kamis (13/9/2024). Menurutnya, Indonesia memiliki peluang besar dalam transformasi energi global menuju efisiensi emisi.
"Tembaga memiliki kemampuan 65 persen menghantarkan listrik, sehingga banyak digunakan di PLTB, PLTS, serta kendaraan listrik. Di mana EV memakai tembaga empat kali lipat lebih banyak dibanding kendaraan konvensional," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Deputi Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI-ICMA), Gita Mahayani mengemukakan operasional berkelanjutan sektor tambang telah mulai menerapkan teknologi tinggi untuk eksplorasi memanfaatkan penginderaan jarak jauh.
“Kami memakai satelit luar angkasa dalam mengidentifikasi anomali geologi dan menemukan area potensi batubara. Kemudian kami memakai drone dalam tahap survey topografi dan pemetaan geologi. Kami juga memakai Internet of Things (IoT) yang dipasang pada bor untuk memantau kondisi operasi yang dapat mengurangi waktu pengerjaan,” katanya.
Di sektor minyak dan gas, pemerintah Indonesia berusaha mendorong kolaborasi antar sektor, stakeholders, industri, dan berbagai asosiasi, untuk memfasilitasi kebutuhan peningkatan produk. Sebab itu, dalan Oil and Gas Tech Talk yang diselenggarakan Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas (Aspermigas) di IEE 2024, berbagai stakeholders berusaha membicarakan pengembangan teknologi Enhance Oil Recovery (EOR) atau teknologi pengurasan minyak tahap lanjut yang digunakan di lahan tua.


“Kita saat ini menghadapi banyak tantangan, dan membutuhkan sektor migas sebagai sektor pembangun bangsa. Sistem EOR dapat meningkatkan cadangan dan selanjutnya otomatis menaikkan produksi atau umur sumur migas,” ujar Koordinator Kerjasama Minyak dan Gas Bumi, Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sularsih.
Diketahui, IEE Series 2024 Engineering Week digelar di JIExpo Kemayoran, selama 4 hari, pada 11-14 September. Event ini menggabungkan lima rangkaian pameran dari berbagai sektor energi dan engineering.
Pertama, Mining Indonesia The 22nd International Mining & Mineral Recovery Exhibition. Pameran tersebut menghadirkan penyediaan berbagai kebutuhan pertambangan dan sektor industri seperti alat berat, kendaraan niaga tambang, teknologi pengangkutan material, dan lainnya.
Kemudian, Construction Indonesia 2024. Berkolaborasi dengan Concrete Show Southeast Asia, pameran ini menghadirkan beragam teknologi terbaru di bidang konstruksi seperti arsitektur dan desain interior, supplier material bangunan, dan kontraktor struktural.
Berikutnya, Oil & Gas Indonesia 2024, pameran yang menampilkan penyedia layanan, seperti petrokimia, pengeboran minyak, serta penyulingan.
Selanjutnya, pameran GIFA METEC Indonesia menghadirkan solusi industri pada bidang metalurgi dan pengecoran logam. Terbaru pameran Adexco 2024 berkolaborasi dengan BNPB berfokus pada manajemen bencana dan perlindungan sipil.
Editor: Dani M Dahwilani