Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Arus Balik Mulai Terlihat di Sejumlah Stasiun, Penumpang Tiba di Jakarta Meningkat
Advertisement . Scroll to see content

Larangan Mudik Lebaran Bikin Pendapatan Bengkel Tak Resmi Turun 100 Persen

Senin, 04 Mei 2020 - 23:58:00 WIB
Larangan Mudik Lebaran Bikin Pendapatan Bengkel Tak Resmi Turun 100 Persen
Larangan mudik Lebaran bikin pendapatan bengkel tak resmi turun 100 persen. (Foto: iNews.id/Riyandy)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Larangan mudik tak hanya berimbas pada sektor transportasi dan jasa rental mobil saja. Aturan ini juga berimbas pada pendapatan sejumlah pebisnis bengkel kendaraan tak resmi.

Pemilik bengkel mobil Speed O Meter, Ruslan Mudakir mengatakan, awal Ramadan tahun ini yang ingin servis mobil untuk dibawa mudik turun drastis, bahkan tidak ada.

"Kalau tahun ini belum ada yang servis (untuk mudik). Padahal, awal Ramadan tahun lalu, sudah banyak mobil-mobil yang diservis untuk mudik," kata Ruslan saat ditemui iNews.id di Depok, baru-baru ini.

Ruslan mengaku pendapatannya menurun drastis saat larangan mudik Lebaran tahun ini diberlakukan. Penurunannya cukup signifikan yakni 70 sampai 100 persen.

"Karena belum ada yang servis untuk mudik, ya pendapatan turun 70 sampai 100 persen ketimbang tahun lalu. Hanya ada beberapa mobil yang servis ringan saja," katanya.

Menurut Ruslan, banyaknya pemilik mobil melakukan servis sebelum mudik di bengkel tak resmi miliknya lantaran harga sparepart-nya cukup terjangkau daripada bengkel resmi.

"Di bengkel resmi harga sparepart-nya lumayan, kalau di kita bisa dapat yang sedikit lebih murah. Prosesnya juga cepat, tak perlu mengantri. Kalau sering servis, kita jadi akrab, jadi tahu maunya konsumen kaya apa," kata Ruslan.

Meski pendapatannya menurun drastis saat Ramadan tahun ini, Ruslan masih bersyukur masih bisa bertahan di bisnis ini tanpa harus gulung tikar.

"Namanya bisnis pasti ada pasang surutnya. Ini hanya masalah waktu, yang penting pintar-pintarnya kita putar otak mempertahankan bisnis ini. Jangan sampai gulung tikar lah, kasihan karyawan mau kerja di mana nanti," ujarnya.

Editor: Tuty Ocktaviany

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut