Intip Deretan Motor Tom Hardy di Film Venom 2 Bertenaga Brutal
JAKARTA, iNews.id - Edward Thomas Hardy atau yang akrab dipanggil Tom Hardy merupakan aktor ternama yang sukses meniti karier di film layar lebar. Berbagai judul film sudah dimainkan termasuk film terbarunya yang sempat tranding baru-baru ini yaitu Venom 2 : Let There Be Carnage.
Film tersebut sukses membuat orang penasaran melihat kebolehan Tom Hardy saat mengadu peran dengan para aktor lainnya. Namun, jika melihat secara detail ada hal baru yang berbeda dari film venom terbarunya yakni tunggangan kuda besi Tom Hardy.
Di mana pada film venom pertama Tom Hardy berperan sebagai jurnalis Eddie Brock, yang mengendarai motor gede asal Italia, Ducati Scrambler Full Throttle dan Ducati Scrambler 1100 edisi Khusus untuk mewakili Venom Ducati.

Untuk film terbaru Venom 2: Let There Be Carnage, Tom Hardy juga menggunakan moge sport fairing asal negeri Pizza yaitu Ducati Panigale V4 generasi terbaru.
Dilansir dari Visordown, Selasa (14/12/2021), motor ini mendapatkan pembaruan baru yang terinspirasi MotoGP, yakni transmisi baru Desmosedici. Adanya hal baru tersebut membuat penggantian gigi lebih halus dan terhindari dari shift shock.

Moge ini untuk sektor dapur pacu dibekali mesin berkapasitas 998 cc yang dapat memuntahkan tenaga sebesar 121dk dan torsi puncak mencapai 112 nm. Tenaga yang besar dan melimpah itu dikawinkan pada gearbox 6-percepatan.
Motor yang dikenakan Tom Hardy memiliki tenaga brutal. Nyatanya moge yang ditungganginya saat bermain di film tersebut mampu berakselerasi hingga 200 km/jam dalam hitungan detik.
Untuk segi pengendalian, para insinyur mengambil rangka suspensi depan baru langsung dari trek balap. Kemudian, Ducati Corse menguji faring aerodinamis dan bodywork di terowongan angin. Akhirnya, tim menyiapkan superbike Ducati dengan beberapa mode berkendara yang paling agresif memanfaatkan perangkat lunak digunakan di MotoGP.
Moge ini merupakan peningkatan yang jelas dari Scrambler yang digunakan pada Venom pertama. Kehadiran moge sangar dan kekar ini dapat turut meramaikan scene film menjadi lebih berwarna.
Editor: Dani M Dahwilani