Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kecelakaan Bus Rombongan Wisata di Tol Pemalang, 3 Orang Tewas 19 Luka-Luka
Advertisement . Scroll to see content

Musim Libur Sekolah, Kelayakan Bus Pariwisata Jadi Sorotan

Sabtu, 01 Juni 2024 - 06:48:00 WIB
Musim Libur Sekolah, Kelayakan Bus Pariwisata Jadi Sorotan
Semua pihak diminta perlu memberikan perhatian besar pada angkutan bus pariwisata memasuki libur sekolah pada Juni-Juli 2024. (Foto: Instagram Ditjen Hubdat)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.idBus pariwisata belakangan ini menjadi sorotan publik lantaran serangkaian kasus kecelakaan yang menimpa rombongan study tour siswa sekolah. Menjelang libur, upaya pencegahan dalam menangani bus pariwisata perlu dilakukan.

Pengamat transportasi Djoko Setijowarno mengatakan pihak terkait perlu memberikan perhatian besar pada angkutan bus pariwisata setiap Juni-Juli. Ini merupakan momen libur panjang anak sekolah yang biasanya dimanfaatkan dengan mengadakan study tour.

“Perlu upaya jangka pendek untuk menghindari kecelakaan mobil bus pariwisata. Kampanye masif perlu dilakukan supaya masyarakat menjadi leboh peduli akan berkeselamatan menggunakan bus pariwisata,” ujar Djoko dalam keterangan tertulis dilansir Sabtu (1/6/2024).

Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat ini mengusulkan penanganan po bus pariwisata jangka pendek. Cara pertama dapat dilakukan masyarakat dengan mengecek uji laik jalan (kir) kendaraan melalui aplikasi laman Mitra Darat.

Selanjutnya adalah memastikan kelengkapan keselamatan penumpang, seperti seat belt (sabuk pengaman). Berikutnya selalu mengecek SIM pengemudi, STNK bus wisata, dan buku uji laik jalan (kir) sebelum melakukan perjalanan.

Selain itu, pengelola wisata juga diminta untuk menyediakan tempat istirahat yang layak bagi pengemudi bus. Ini untuk memastikan pengemudi dapat beristirahat dengan optimal sehingga memiliki kondisi yang fit saat melanjutkan perjalanan.

“Kota-kota tujuan atau destinasi wisata diwajibkan menyediakan tempat istirahat yang layak bagi pengemudi. Agar pengemudi tidak tidur di dalam bagasi bus dan selain kualitas istirahat tidak berkualitas, juga sangat tidak manusiawi,” kata Djoko.

Selain itu, Djoko meminta kepada pengusaha bus pariwisata untuk menyediakan minimal dua sopir dalam satu bus. Hal ini untuk mencegah pengemudi kelelahan akibat mengendarai bus dalam waktu yang panjang.

“Regulasi tentang perlindungan sopir bus perlu segera dibuat. Hal ini termasuk soal pengaturan waktu kerja dan libur bagi mereka. Ini khususnya terkait aspek keselamatan angkutan untuk mencegah kecelakaan terulang lagi,” ujarnya.

Sebagai informasi, sejumlah pemerintah kota saat ini telah melakukan pembatasan perjalanan stoudy tour. Ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kembali kecelakaan yang menewaskan belasan orang seperti yang terjadi di Subang, Jawa Barat.

Editor: Dani M Dahwilani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut