Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : PO Sumber Alam Bikin Heboh Luncurkan Bus Listrik AKAP Pertama di Indonesia Jurusan Yogyakarta-Bekasi
Advertisement . Scroll to see content

Pantau Keamanan Angkutan Bus AKAP dan AKDP, Pemeritah Ramp Chek 19.400 Kendaraan

Senin, 17 April 2023 - 20:47:00 WIB
Pantau Keamanan Angkutan Bus AKAP dan AKDP, Pemeritah Ramp Chek 19.400 Kendaraan
Menghadapi mudik Lebaran 2023, Kementerian Perhubungan melakukan ramp chek terhadap 19.400 kendaraan pada 2023. (Foto: IPOMI)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menghadapi mudik Lebaran 2023, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melakukan ramp check terhadap 19.400 kendaraan pada 2023. Di mana pemudik yang memakai bus diproyeksikan sebanyak 22,77 juta orang.

Dari kendaraan umun yang di- sekitar 69 persen adalah angkutan bus antar kota antar provinsi (AKAP), 18,90 persen antar kota dalam provinsi (AKDP), kendaraan pariwisata 12,30 persen, dan lainnya 0,23 persen.

"Tujuan ramp chek adalah menjamin ketertiban administrasi, kesiapan pengemudi, dan kelaikan jalan kendaraan atau sarana," kata Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Hendro Sugiatno dalam diskusi Mudik Sehat dan Selamat di Jakarta, Senin (17/4/2023).

Hendro mengatakan, puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada H-1, yakni Jumat (21/4/2023). Diperkirakan sebanyak 18,7 juta orang akan bergerak menuju kampung halaman masing-masing. "Sedangkan untuk puncak arus balik diperkirakan pada H+2, Selasa, 25 April 2023 yang akan mencapai 17,7 juta orang," katanya.

Sementara itu, Edo Rusyanto, koordinator Jarak Aman menilai, para pemudik diminta mempersiapkan diri secara maksimal agar mudik sehat dan selamat dapat terwujud. 

“Langkah ini dapat dilakukan dengan cara berkendara rendah risiko sehingga memperkecil fatalitas kecelakaan lalu lintas jalan,” ujar Edo.

Dia menilai, estimasi adanya sekitar 25,13 juta pemudik bersepeda motor, menuntut para pemudik lebih memprioritaskan keselamatan saat arus mudik maupun arus balik. “Perlu diperhatikan faktor manusia seperti kesehatan fisik, menjaga emosi, dan menguasai teknik berkendara yang aman dan selamat. Keselamatan harus menjadi prioritas,” kata Edo.

Selain itu, lanjut dia, perlu diperhatikan faktor barang bawaan dan manajemen istirahat saat perjalanan. “Maklum, tahun 2022 data Kepolisian menyebutkan ada 530 korban meninggal dunia akibat kecelakaan selama musim mudik,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Koalisi Pejalan Kaki (KPBB), Alfred Sitorus mengatakan, arus pergerakan 123,8 juta orang apabila tidak dikelola dengan baik akan menjadi malapetaka seperti kasus kemacetan Brexit pada 2016 yang memicu pencemaran udara mematikan. Dari 17 orang meninggal dunia pada Mudik Lebaran 2016, sebanyak 11 orang adalah dengan ciri-ciri akibat keracunan emisi CO (Carbon Monoxide), selain paparan parameter lain yang diemisikan kendaraan bermotor. 

Dia mengatakan, angka ini terlalu banyak. Mereka yang meninggal dunia ini bukan karena kejadian tabrakan, terguling, tertabrak dan atau kecelakaan benturan fisik kendaraan bermotor, tetapi meninggal dunia pembunuh tak tampak (invisible killer). Mereka terpapar emisi kendaraan yang terjebak kemacetan berjam-jam selama perjalanan Mudik Lebaran, terutama pintu keluar Tol Brebes (Brexit).

“Untuk itu, agar mudik tidak menimbulkan kemacetan ekstrem yang menyebabkan pencemaran udara mematikan, maka harus dikelola secara efektif dan sistematis,” kata Alfred.

Editor: Dani M Dahwilani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut