Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Penjualan Motor di Indonesia Oktober 2025 Naik Tipis Tembus 590 Ribu Unit
Advertisement . Scroll to see content

Penjualan Kendaraan Anjlok, Pembiayaan Adira Finance pada 2020 Turun 51 Persen

Senin, 22 Februari 2021 - 15:39:00 WIB
Penjualan Kendaraan Anjlok, Pembiayaan Adira Finance pada 2020 Turun 51 Persen
Di tengah penurunan tajam penjualan otomotif, Adira Finance mencatatkan pembiayaan baru pada 2020 sebesar Rp18,6 triliun atau turun 51 persen dibanding 2019. (Foto: Dok/iNews.id)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Penjualan ritel mobil baru di Indonesia menurun 44 persen year on year (y/y) dan penjualan ritel sepeda motor terdepresiasi 38 persen (y/y) pada 2020. Kondisi ini berdampak pada perusahaan pembiayaan kendaraan nasional. Salah satunya Adira Finance.

Presiden Direktur Adira Finance, Hafid Hadel mengungkapkan di tengah penurunan tajam penjualan otomotif, Adira Finance mencatatkan pembiayaan baru pada 2020 sebesar Rp18,6 triliun atau turun 51 persen (y/y) dari pencapaian tahun sebelumnya. Pembiayaan pada segmen mobil dan sepeda motor masing-masing menurun 46 peresen year on year (y/y) dan 52 persen (y/y). 

"Pangsa pasar (market share) kami pada segmen mobil dan sepeda motor juga ikut turun masing-masing menjadi 4,1 persen dan 9,5 persen pada 2020. Kami lebih berhati-hati dalam akuisisi pembiayaan baru pada tahun lalu guna menghadapi peningkatan risiko kredit. Total piutang yang dikelola perusahaan sebesar Rp44,0 triliun, turun 20 persen (y/y) di 2020.” ujarnya, dalam video conference, Senin (22/2/2021).

Dari sisi keuangan, perusahaan membukukan pendapatan bunga sebesar Rp10,3 triliun atau turun 14,0 persen di 2020 dibandingkan periode yang sama tahun lalu, terutama dikarenakan penurunan piutang pembiayaan yang didorong penurunan pembiayaan baru sejalan dengan penurunan signifikan pada pasar penjualan otomotif, serta restrukturisasi pinjaman kepada konsumen di sepanjang 2020. 

"Hingga akhir Desember 2020, jumlah nasabah yang pinjamannya telah direstrukturisasi seebanyak 827.000 kontrak atau sekitar Rp18,9 triliun mewakili sekitar 35 persen dari piutang yang dikelola per Februari 2020. Seiring  waktu, sekitar 80 persen dari pinjamanan nasabah yang telah direstrukturisasi telah mulai membayar kewajiban cicilannya," kata Hafid. 

Dia menuturkan menghadapi  tantangan pada 2021, perusahaan telah mempersiapkan strategi dan inisiatif untuk mengembangkan bisnis, antara lain memperkuat dan meningkatkan pangsa pasar di bisnis otomotif dengan memberikan berbagai program  penjualan bagi nasabah, memperluas usaha pada bisnis non-otomotif (produk multiguna, dan fee based incomedan lain-lainnya), mempercepat investasi dalam digitalisasi dan inisiatif berpusat pada customer centric.

"Menghadapi 2021 kami berharap penjualan kendaraan dan pembiayaan tumbuh sekitar 20 hingga 30 persen dari tahun sebelumnya," ujar Hafid.

Editor: Dani M Dahwilani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut