Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bus Seruduk Halte di Stockholm Swedia, 3 Orang Tewas
Advertisement . Scroll to see content

Perbedaan Bus Bermesin Depan dan Belakang, Ternyata Model Ini Paling Nyaman

Minggu, 25 Juni 2023 - 15:31:00 WIB
Perbedaan Bus Bermesin Depan dan Belakang, Ternyata Model Ini Paling Nyaman
Awalnya, mesin bus berada di depan, tepatnya hampir sejajar dengan roda depan seperti truk. (Foto: Mercedes-Benz)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id– Bus menjadi moda transportasi andalan di Indonesia yang dapat mengangkut banyak orang sekaligus dalam sekali perjalanan. Bila dilihat dari luar, bus akan terlihat sama, padahal ada perbedaan utama pada penempatan posisi mesin di depan dan belakang.

Mayoritas bus yang beredar di Indonesia saat ini posisi mesinnya ada di belakang, tak seperti di masa lalu. Awalnya, mesin bus berada di depan, tepatnya hampir sejajar dengan roda depan seperti truk.

Meski saat ini banyak perusahaan otobus (PO) yang memilih menggunakan sasis bermesin belakang, tapi sasis dengan mesin depan juga masih dijual. Namun, bus yang menggunakan mesin depan saat ini biasanya hanya untuk rute jarak dekat.

Untuk trayek AKAP (Antar Kota Antar Provinsi), bus bermesin belakang menjadi pilihan utama karena memberikan kenyamanan. Ini juga diungkapkan oleh Mercedes-Benz yang merupakan salah satu penyedia sasis yang banyak beredar di Indonesia.

Dikutip dalam unggahan @mercedesbenzid.bus di Instagram, bus bermesin belakang memiliki keunggulan tersendiri. Salah satunya adalah memberikan kenyamanan kepada penumpang maupun operator bus dalam melakukan perawatan.

“Pada bus Rear Engine, mesin yang diletakkan di bagian belakang bus memberikan keuntungan tersendiri. Selain suara kabin mesin lebih senyap karena mesin diletakkan di belakang, daya yang terbuang juga lebih sedikit karena propeller bus lebih pendek, beban distribusi bus juga lebih mudah diatur, serta pengaturan AC dan konstruksi mesin menjadi lebih efektif,” tulis Mercedes-Benz Bus dalam unggahannya.

Bus bermesin belakang memang membuat kabis lebih senyap, berbeda dengan mesin depan yang biasanya akan terdengar suara mesin atau kursi yang bergetar. Hawa panas dari mesin juga bisa masuk ke kabin karena letaknya yang tepat berada di bawah lantai.

Secara fisik, bus bermesin depan akan memiliki gril depan yang besar sebagai jalur masuk udara sebagai pendingin mesin. Bus bermesin depan juga memiliki harga yang relatif jauh lebih murah ketimbang bermesin belakang.

Meski memiliki harga murah, sasis bermesin depan semakin terpinggirkan karena perusahaan otobus mengutamakan kenyamanan penumpang. Tapi, tak jarang ada yang tetap setia menggunakan sasis tersebut.

Sekarang, produsen penyedia sasis bus lainnya seperti Hino juga sudah menyediakan mesin belakang. Bahkan, tingkat kenyamanannya juga semakin mendekati sasis-sasis dari Eropa, seperti Scania, Volvo, dan juga Mercedes-Benz.

Sasis bermesin belakang juga memiliki kekurangan, yaitu harganya yang sangat mahal dibandingkan mesin depan. Bahkan, selisih harganya bisa mencapai ratusan juta rupiah yang membuat sebuah PO bus harus merogoh kocek dalam-dalam.

Misal, untuk sasis premium Mercedes-Benz OH 1626 dibanderol dengan harga Rp1,025 miliar. Sementara untuk sasis premium lainnya dari Mercedes-Benz, yakni OF 1623 bermesin depan dijual Rp700 jutaan.

Editor: Ismet Humaedi

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut