Rian Mahendra Sekolahkan Semua Sopir Bus agar Bisa Bawa Scania, Boleh Jalan Kalau Lulus Tes 

JAKARTA, iNews.id - Rian Mahendra mengungkapkan telah menyekolahkan semua sopir di Perusahaan Otobus (PO) Kencana untuk belajar mengendarai bus mewah Scania. Ini karena tidak semua sopir bisa mengendarai bus premium tersebut.

Seperti diketahui, bus double decker PO bus Kencana semuanya bersasis Scania. Selain dikenal memiliki performa kuat, bus ini juga dikenal sangat nyaman. Namun, butuh keterampilan khusus untuk mengemudikan bus asal Swedia tersebut. 

Baca Juga

Deretan PO Bus Pemilik Trayek Terbanyak, Ada yang Buka Rute di Ibu Kota Nusantara hingga Lintas Negara

"Semua disekolahin biar bisa bawa bus Scania semua. Jadi perputarannya enak. Karena apa? Kemarin-kemarin ini yang nganggur-nganggur itu disuruh bawa Scania takut," ujar Rian Mahendra di kanal YouTubenya.

Tenaga ahli PO Kencana ini memaklumi karena biaya perawatan dan sparpart bus ini sangat mahal, sehingga butuh sopir yang berpengalaman dalam mengendarainya.

Baca Juga

PO Bus Sajikan Makanan Mewah bagi Penumpang, Ada Punya Restoran Sendiri Bisa Makan Sepuasnya

"Kadang sopirnya yang takut, kadang mandornya yang takut, perusahaannya takut, mereka enggak pernah (nyopir). Apa-apa mahal kan," ucap Rian.

Baca Juga

Deretan Pemilik PO Bus Cantik Berhijab Kaya Raya dan Solehah, Ada Lulusan Dokter

Sebagai solusinya, Rian dan menajemen perusahaan memutuskan menyekolahkan para sopirnya agar bisa mengendarai Scania. Mereka yang layak dan lolos tes akan mendapat sertifikasi sehingga aman.

"Udah sekarang biar yang nentuin Scania aja. Biar semua dites, diuji coba, dikasih kelayakan jalan. Layak enggak? Kalau sertifikasi keluar, kita tidak disalahin kalau ada apa-apa," kata mantan direktur operasional PO Haryanto tersebut. 

Baca Juga

Kisah PO Bus Bagong Kini Dikelola Wanita Cantik Aprilia D Lestari, Mantan Direktur AKAS Green

Diketahui, Scania merupakan salah satu produsen bus dan truk terbesar di dunia yang telah menjual lebih dari 1,4 juta armada. Scania berdiri pada 1891 di Swedia, sehingga perusahaan ini telah mengembangkan sasis kendaraan lebih dari 100 tahun.

Editor: Dani M Dahwilani