Sasis Bus Makin Canggih, Produsen Khawatir Kesiapan Karoseri di Indonesia
JAKARTA, iNews.id – Teknologi sasis bus semakin canggih. Seperti model sasis bus Mercedes-Benz yang dipamerkan Daimler Commercial Vehicle Indonesia (DCVI) di ajang Giicomvec 2024, pada 7-10 Maret lalu.
Sasis tersebut telah dilengkapi radar dan sistem rem otomatis sebagai perangkat keamanan tambahan. Namun, ini menjadi tantangan dalam memasarkannya di Indonesia.
DCVI harus mengawasi pembuatan bodi bus di setiap karoseri agar teknologi yang tertanam tetap berfungsi. Ini diungkapkan Bus Bodybuilder Advisor DCVI, M Thoyib.
Dia mengatakan pihaknya selalu memberikan panduan terhadap pembuatan bodi bus di setiap karoseri. Terutama pada sasis-sasis baru yang telah dilengkapi banyak sensor.
“Ini yang jadi PR kita. Fitur Active Brake Assist (ABA) semuanya pakai radar. Tantangan kami sebenarnya memastikan kesiapan karoseri untuk menangani (teknologi) itu,” ujar Thouyib saat ditemui di arena Giicomvec 2024
Dia menerangkan DCVI memiliki panduan yang didapatkan dari prinsipal mengenai cara pembangunan bodi bus. Buku tersebut setebal 300 halaman berbahasa Inggris, dan telah diterjemahkan menggunakan bahasa yang akrab dengan mekanik.
“Dari kami (APM) memang ada arahan, bagaimana instalasi. Kadang konsistensi dari karoseri ini yang harus diawasi terus menerus. Ini kabel-kabel semua harus dicopot saat proses pengelasan, kalau tidak bisa eror sistemnya,” ujarnya.
Thoyib melihat karoseri tidak hanya menangani satu sasis saja sehingga memiliki standar sendiri dalam pembuatan bodi bus. Namun untuk sasis Mercedes-Benz, Thoyib menegaskan pihaknya meminta karoseri untuk memberikan penanganan khusus.
“Kalau karoseri-karoseri besar ini sudah patuh dengan aturan dari kita, masalahnya yang karoseri kecil. Ada juga yang punya karoseri sendiri untuk PO sendiri. Tapi biasanya kita itu ngomong ke konsumennya (PO bus), karoseri lebih takut dengan konsumennya,” katanya.
Soal pembuatan bodi bus, Thoyib mengakui saat ini jauh lebih rumit karena banyak teknologi yang tertanam di sasis. Untuk itu, dia mengapresiasi karoseri yang melakukan investasi seperti uji guling dan tes tabrak di workshop mereka meski tak ada dalam regulasi.
“Dibandingkan dulu dan sekarang (bikin bus), jujur lebih sulit sekarang karena (teknologi) semakin berkembang. Tapi kami senang, karoseri (pun) semakin canggih, alat yang digunakan semakin presisi,” ucapnya.
Salah satu sasis baru yang diperkenalkan DCVI adalah Mercedes-Benz O 500 RSD 2445. Rencananya, sasis ini akan dipamerkan dalam event otomotif nasional berikutnya untuk dibuat bus double decker.
Editor: Dani M Dahwilani