Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Horor! Tabrakan 4 Kendaraan Tewaskan 63 Orang
Advertisement . Scroll to see content

Sejarah PO Pelita Mas dari Truk Merambah Bus, Darah Oli Mengalir dari Sang Kakek

Minggu, 19 Februari 2023 - 10:46:00 WIB
Sejarah PO Pelita Mas dari Truk Merambah Bus, Darah Oli Mengalir dari Sang Kakek
Perusahaan otobus (PO) ini didirikan pada 1975, yang awalnya hanya melayani perjalanan Malang-Madura. (Foto: Instagram)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.idPO Pelita Mas merupakan perusahaan otobus (PO) asal Malang, Jawa Timur yang bergerak dalam angkutan patas dan penyewaan bus pariwisata. Wilayah yang dilalui mencakup Pulau Jawa, Sumatera, Bali, hingga Lombok.

Perusahaan otobus (PO) ini didirikan pada 1975, yang awalnya hanya melayani perjalanan Malang-Madura. Pada 1980-an, PO Pelita Mas mulai melebarkan sayapnya dengan membuka jalur Malang-Surabaya, dan sempat punya trayek Blitar-Tulungagung.

Sebelum berdiri, Harry Sucipto yang kini menjabat direktur utama PO Pelita Mas mengungkapkan bahwa sang kakek merupakan pengusaha bus. Usaha ini dimulai ketika sang kakek hijrah dari Madura ke Malang pada 1960-an.

“Kakek saya itu pindah ke Malang tahun 60-an, awalnya itu bermain truk. Tapi usaha itu sudah ada di Madura, tapi dilanjutkan bapak saya saat kakek hijrah ke Malang. Mulai ke dunia bus sekitar tahun 1975 lah,” kata Harry dalam video di kanal YouTube PerpalZ TV.

Harry sendiri mengaku ikut kakeknya sejak usia 3 tahun dan sangat tertarik dengan dunia otomotif, khususnya mesin. Ini membuatnya memiliki bekal dalam menangani setiap permasalahan teknis yang terjadi pada armada busnya.

Setelah sang kakek meninggal, Harry mengatakan bus PO Pelita Mas dikelola oleh ayahnya yang saat itu juga mengelola bengkel. Dari situlah dia ditantang untuk mengelola bus peninggalan sang kakek.

“Pada saat saya usia 20-an, bapak bilang, ‘You berani gak urusin bus?’ saya bilang, ‘saya coba’. Bapak saya cuma bilang dua, ‘kamu kalau nanggung-nanggung nggak usah, kalau mau ya serius sekalian’. Tapi saya waktu itu lebih konsen di armada, manajemen kantor saya nggak ikut-ikut,” ujar Harry.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut