Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 4.504 Penumpang Tinggalkan Jakarta Naik Bus dari Terminal Kampung Rambutan hingga H-3 Natal
Advertisement . Scroll to see content

Sejarah PO Pelita Mas dari Truk Merambah Bus, Darah Oli Mengalir dari Sang Kakek

Minggu, 19 Februari 2023 - 10:46:00 WIB
Sejarah PO Pelita Mas dari Truk Merambah Bus, Darah Oli Mengalir dari Sang Kakek
Perusahaan otobus (PO) ini didirikan pada 1975, yang awalnya hanya melayani perjalanan Malang-Madura. (Foto: Instagram)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.idPO Pelita Mas merupakan perusahaan otobus (PO) asal Malang, Jawa Timur yang bergerak dalam angkutan patas dan penyewaan bus pariwisata. Wilayah yang dilalui mencakup Pulau Jawa, Sumatera, Bali, hingga Lombok.

Perusahaan otobus (PO) ini didirikan pada 1975, yang awalnya hanya melayani perjalanan Malang-Madura. Pada 1980-an, PO Pelita Mas mulai melebarkan sayapnya dengan membuka jalur Malang-Surabaya, dan sempat punya trayek Blitar-Tulungagung.

Sebelum berdiri, Harry Sucipto yang kini menjabat direktur utama PO Pelita Mas mengungkapkan bahwa sang kakek merupakan pengusaha bus. Usaha ini dimulai ketika sang kakek hijrah dari Madura ke Malang pada 1960-an.

“Kakek saya itu pindah ke Malang tahun 60-an, awalnya itu bermain truk. Tapi usaha itu sudah ada di Madura, tapi dilanjutkan bapak saya saat kakek hijrah ke Malang. Mulai ke dunia bus sekitar tahun 1975 lah,” kata Harry dalam video di kanal YouTube PerpalZ TV.

Harry sendiri mengaku ikut kakeknya sejak usia 3 tahun dan sangat tertarik dengan dunia otomotif, khususnya mesin. Ini membuatnya memiliki bekal dalam menangani setiap permasalahan teknis yang terjadi pada armada busnya.

Setelah sang kakek meninggal, Harry mengatakan bus PO Pelita Mas dikelola oleh ayahnya yang saat itu juga mengelola bengkel. Dari situlah dia ditantang untuk mengelola bus peninggalan sang kakek.

“Pada saat saya usia 20-an, bapak bilang, ‘You berani gak urusin bus?’ saya bilang, ‘saya coba’. Bapak saya cuma bilang dua, ‘kamu kalau nanggung-nanggung nggak usah, kalau mau ya serius sekalian’. Tapi saya waktu itu lebih konsen di armada, manajemen kantor saya nggak ikut-ikut,” ujar Harry.

Prinsip keyakinan, diakui Harry memang sangat kental mengalir di dalam keluarganya yang ditularkan oleh sang kakek. Kasus yang sama juga terjadi pada adiknya, Mamat, yang ditawari mengelola bengkel oleh sang ayah.

“Begitu adik saya lulus, sama kayak saya. Sempat dulu diberikan pilihan antara saya dan adik saya. Awalnya sempet pengen saya tukar, tapi jam terbang saya lebih banyak di bus, jadi saya menyerahkannya ke adik saya,” ucapnya.

Oleh karena itu, prinsip dari sang kakek sampai saat ini dipegang teguh oleh Harry dan akan diwariskan ke keturunannya. Mengingat itu merupakan sesuatu hal yang baik jika ingin usaha tetap bertahan dan berjalan lancar.

“Kepercayaan! Bapak saya kan bilang, kamu itu kalau iya, iya, nggak, nggak. Jika nggak percaya ya jangan, kalau nggak yakin ya jangan. Terus nama, hati-hati, itu wejangan dari bapak dan kakek saya,” kata dia.

“Keluarga saya itu yang penting keyakinan. Bapak saya itu pernah bilang yang diturunkan dari kakek saya, risiko paling gede itu keyakinan sama orang. Contoh karcis dijual sama kru, saya tidak boleh marah, yakin saja akan dikembalikan sama yang di Atas,” ujarnya.

Berkat hal tersebut, PO Pelita Mas masih berdiri hingga saat ini dan tetap melayani angkutan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) atau di Jawa Timur lebih dikenal dengan Patas.

Editor: Ismet Humaedi

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut