Arema FC Khawatir Dampak Negatif Kebijakan 11 Pemain Asing Liga 1
MALANG, iNews.id – Arema FC khawatir dampak negatif kebijakan anyar Liga 1 yang mengizinkan setiap klub merekrut hingga 11 pemain asing. Keputusan ini merupakan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Liga Indonesia Baru (LIB) yang berlangsung pada 7 Juli 2025 di Jakarta.
General Manager Arema FC, Muhammad Yusrinal Fitriandi, menegaskan keputusan tersebut merupakan hasil kesepakatan seluruh klub peserta kompetisi kasta tertinggi Indonesia.
“Iya itu kesepakatan seluruh klub Liga 1,” ujar Yusrinal, yang akrab disapa Inal, saat memberikan keterangan resmi pada Rabu sore (9/7/2025).
Lebih lanjut, Inal menyebut Arema sebenarnya mengusulkan agar kuota pemain asing dibatasi hanya 7 sampai 9 orang saja. Namun, mayoritas suara dari klub pemegang saham PT LIB menyetujui angka maksimal 11 pemain asing dalam satu tim, dengan ketentuan 8 di antaranya boleh dimainkan dalam satu pertandingan.
"Kuota pemain asing 8 bermain, 11 didaftarkan. Kita mengusulkannya cukup 7 sampai 9 saja, tapi 11 yang didaftarkan ya it's okelah, karena suara terbanyak itu 8 - 11 itu," jelas Inal.
Pilihan Bijak Demi Harmonisasi Tim
Meski diperbolehkan memiliki hingga 11 pemain asing, manajemen Arema menegaskan tidak akan memaksimalkan seluruh kuota tersebut. Menurut Inal, hal itu didasarkan pada pengalaman sebelumnya yang menunjukkan potensi konflik internal jika terlalu banyak pemain asing tidak mendapatkan menit bermain.
"Kalau 8 tidak main, pengalaman kita agak problem di tim, karena pasti mereka yang pengen bermain itulah, itu agak mengganggu ruang ganti," tegasnya.
Kehadiran pemain asing memang diharapkan dapat meningkatkan kualitas tim, namun jika tidak dikelola dengan baik, justru bisa memicu ketegangan di dalam skuad. Arema FC ingin menghindari potensi gesekan yang mungkin timbul akibat persaingan antarpemain asing.
Keputusan ini menunjukkan manajemen klub lebih mengedepankan stabilitas tim dan dinamika ruang ganti yang sehat daripada sekadar memanfaatkan kuota maksimal yang diberikan.