Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Cak Imin Minta Sinergi Pemda-Swasta Kejar Target Kemiskinan Ekstrem 0 Persen
Advertisement . Scroll to see content

Cak Imin Minta Sinergi Pemda-Swasta Kejar Target Kemiskinan Ekstrem 0 Persen

Kamis, 20 November 2025 - 20:34:00 WIB
Cak Imin Minta Sinergi Pemda-Swasta Kejar Target Kemiskinan Ekstrem 0 Persen
Baca Berita

JAKARTA, iNews.id - Pemerintah menargetkan penghapusan kemiskinan ekstrem hingga 0 persen di 2026 mendatang. Langkah kolaboratif dinilai perlu dilakukan baik dari pusat, pemerintah daerah, hingga swasta.

Menteri Koordinator bidang Pemberdayaan Masyarakat (PM), Muhaimin Iskandar menegaskan, langkah tersebut membutuhkan keterlibatan seluruh pemangku kepentingan.

"Mandatnya jelas kolaborasi pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan swasta termasuk akademisi dan lembaga riset untuk mencapai target 0 persen kemiskinan ekstrem 2026," ucap pria yang akrab disapa Cak Imin dalam Seminar Proyeksi Ekonomi Indonesia 2026 INDEF di Jakarta, Kamis (20/11/2025).

Menurut data Kemenko PM, dari 23,85 juta orang miskin, sebanyak 2,38 juta di antaranya berada dalam kemiskinan ekstrem.

Cak Imin menyampaikan, pendekatan pemberdayaan kini menjadi landasan kebijakan negara dalam mengatasi kemiskinan.

Dia pun menekankan bahwa perubahan paradigma diperlukan agar pertumbuhan ekonomi tidak berhenti di level makro.

"Pemberdayaan adalah mandat konstitusi inti dari janji republik ini kepada seluruh warganya," ucapnya.

Menurutnya, penanganan kemiskinan tidak bisa hanya berbasis bantuan sosial, tetapi harus mendorong kemandirian masyarakat.

Pemerintah ingin memastikan kelompok produktif memperoleh akses kerja, skill, dan peluang usaha yang lebih luas.

"Hanya dengan pemberdayaan kita dapat mengurai kemacetan struktural untuk memajukan kesejahteraan umum," tuturnya.

Cak Imin menjelaskan bahwa salah satu instrumen pendukung target 2026 adalah penyusunan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSN).

Basis data tersebut menjadi fondasi intervensi agar kebijakan tepat sasaran dan selaras antara kementerian dan pemerintah daerah. DTSN disebut sebagai game changer yang mengakhiri perbedaan data selama bertahun-tahun.

Cak Imin juga menyoroti pentingnya memperkuat ekonomi desa sebagai jalur percepatan pengurangan kemiskinan. Pemerintah, kata dia, ingin memastikan ekosistem baru di tingkat lokal tumbuh melalui koperasi desa, potensi pertanian, hingga usaha komunitas yang berkelanjutan.

Dia menambahkan, kebijakan tersebut merupakan bagian dari arah besar pembangunan yang sudah ditetapkan Presiden Prabowo Subianto.

Selain itu, pemerintah berupaya memperluas program pelatihan cepat bagi keluarga miskin ekstrem agar dapat segera masuk pasar kerja. Pendekatan tersebut diharapkan dapat mengurangi ketergantungan masyarakat produktif terhadap bantuan sosial yang selama ini menyerap anggaran cukup besar.

"Kami menyadari desain kebijakan bisa dibuat di pusat tetapi keberhasilan lahir dari daerah dan di tengah-tengah masyarakat," katanya.

Selain itu, Cak Imin mengungkapkan strategi untuk menumbuhkan UMKM dan ekonomi kreatif, salah satunya dengan menciptakan pasar 1001 malam. 
Dia menyebut, UMKM dan ekonomi kreatif selama ini telah menjadi tulang punggung mesin besar pertumbuhan ekonomi nasional dan harus diberi kesempatan untuk tumbuh secara sungguh-sungguh.

"Pasar 1001 malam bertujuan untuk meningkatkan kinerja UMKM dan ekonomi kreatif dengan memanfaatkan asset asset tidur pemerintah. Sekaligus sebagai laboratorium untuk membentuk ekosistem baru terpadu yang mampu menciptakan pertumbuhan UMKM dan ekonomi kreatif untuk naik kelas," tuturnya.

Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut