3 Contoh Ceramah Lucu tentang Menuntut Ilmu, Bikin Suasana Ceria
JAKARTA, iNews.id – Contoh ceramah lucu tentang menuntut ilmu berikut ini bisa mencairkan suasana dalam sebuah acara informal. Sehingga para audiens yang hadir tidak mudah bosan.
Ceramah sama halnya pidato merupakan salah satu metode penyampaian informasi secara lisan kepada khalayak. Tujuannya untuk mengajak dan menasihati khalayak ke arah yang benar dan lebih baik.
Dilansir dari Buku Ajar Retorika (Unila), pidato, khitobah atau ceramah merupakan kemampuan berbicara atau berkomunikasi yang sangat mendasar yang dimiliki oleh manusia.
Arti retorika atau pidato adalah seni mengafeksi (menarik minat) pihak lain dengan berbicara, dengan cara mengatur unsur-unsur pembicaraan begitu rupa untuk meraih respons pendengar.
Cara agar ceramah tidak bosan didengarkan khalayak yakni diselingi dengan humor, sehingga kesan lucu tapi berisi akan lebih mudah ditangkap audiens.
Ceramah lucu dan menghibur juga akan membuat suasana menjadi tambah seru dan menyenangkan. Nah, berikut ini adalah contoh ceramah lucu dan menghibur yang bisa menjadi referensi.
3 Contoh Ceramah Lucu tentang Menuntut Ilmu
1. Ceramah Lucu: Menuntut Ilmu, Jangan Sampai Jadi Ilmu Padi
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh,Bapak-Ibu, saudara-saudari yang saya hormati, dan para penutut ilmu yang mungkin sedang ngantuk di belakang, hehe. Hari ini kita ngobrol santai soal menuntut ilmu, tapi dengan sedikit bumbu tawa biar nggak kayak buah yang hambar—bukan tomat, tapi tetap bikin melek!
Ilmu itu, saudara-saudara, ibarat Wi-Fi. Semua orang pengen nyambung, tapi sinyalnya kadang lelet, kadang putus! Tapi, kalau kita serius nyari sinyal ilmu, InsyaAllah hidup kita bakal full bar. Rasulullah SAW pernah bersabda, “Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim.” Nah, ini bukan cuma wajib kayak bayar pajak, tapi juga bikin hidup kita lebih berwarna, kayak pelangi setelah hujan.
Tapi, menuntut ilmu itu nggak gampang, lho. Banyak rintangan! Ada yang bilang, “Buah yang selalu jadi penutup?” Tomat? Bukan! Realita! Realita itu kadang bikin kita males belajar. Contohnya, pas buka buku pelajaran, tiba-tiba mata ngantuk, hati kepikiran scroll TikTok, dan dompet bilang, “Beli kopi dulu, biar melek!” Tapi, saudara-saudara, ilmu itu seperti kopi: pahit di awal, tapi bikin melek sepanjang hidup.
Saya pernah dengar cerita lucu dari temen. Dia bilang, “Gus, aku rajin belajar, tapi kok nggak pinter-pinter?” Saya tanya, “Belajar apa?” Dia jawab, “Belajar ngelupain mantan!” Ya Tuhan, itu bukan ilmu, itu seni bertahan hidup! Ilmu yang bener itu, misalnya, belajar Al-Qur’an, ngerti sejarah, atau minimal tahu cara bikin dompet nggak cemburu sama dompet tetangga.
Ngomong-ngomong, ada yang tahu ilmu padi? Bukan ilmu buah padi, ya! Ilmu padi itu: semakin berisi, semakin merunduk. Jadi, kalau kita sudah pinter, jangan sombong. Orang pinter yang sombong itu kayak smartphone tanpa sinyal—canggih, tapi nggak guna. Makanya, menuntut ilmu harus dibarengi akhlak mulia. Belajar matematika boleh, tapi jangan lupa belajar sabun—eh, sabun itu maksudnya sabun-sabun dirimu dari sifat iri dan dengki!
Saudara-saudara, menuntut ilmu itu nggak kenal umur. Dari TK sampai nenek-nenek, semua bisa belajar. Contohnya, nenek saya, umur 70 tahun, masih belajar ngoperasikan WhatsApp. Sekarang malah lebih jago bikin status dari saya! Jadi, nggak ada alasan buat bilang, “Udah tua, males belajar.” Ilmu itu seperti charger: kalau nggak dipake, hidup kita nggak bakal nyala.
Terakhir, saya mau ingatkan, menuntut ilmu itu ibadah. Setiap langkah ke sekolah, ke pesantren, atau buka buku, itu pahala. Tapi jangan lupa, ilmu yang bermanfaat itu yang dibagikan. Jadi, kalau tahu cara bikin kue, ajarin tetangga. Kalau tahu ilmu agama, share ke temen. Tapi kalau cuma tahu gosip, ya… simpen aja di hati, nggak usah diviralkan!
Semoga ilmu kita jadi penerang hidup, bukan cuma pemanis status WhatsApp. Aamiin!
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh.
2. Contoh Ceramah Lucu: Menuntut Ilmu dalam Islam
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, yang masih memberikan kita nikmat sehat, nikmat iman, dan nikmat bisa ngaji bareng di majelis ini. Shalawat serta salam mari kita kirimkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, semoga kita semua mendapat syafaat beliau di yaumil qiyamah.
Bapak, ibu, jamaah yang dirahmati Allah…
Hari ini saya mau sedikit cerita tentang menuntut ilmu. Dalam Islam, menuntut ilmu itu hukumnya wajib, lho. Jadi kalau ada yang malas belajar, hati-hati… bisa jatuh dosa, bukan cuma jatuh di kelas.
Rasulullah SAW pernah bersabda:
"Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim." (HR. Ibnu Majah).
Nah, masalahnya kadang kita ini suka salah paham. Menuntut ilmu dianggap seperti menuntut hutang. Kalau nuntut hutang kan kadang pakai galak, ya. “Hei, kapan balikin duit saya?” Kalau nuntut ilmu, beda. Jangan galak sama guru. Masa iya, sama ustaz bilang, “Hei ustaz, kapan keluarin ilmunya?!”
Bapak, ibu, menuntut ilmu itu jangan pernah merasa malu. Ada pepatah Arab bilang: "Barang siapa malu belajar, maka dia akan rela hidup dalam kebodohan." Jadi kalau kita salah di kelas, ya jangan malu. Wong saya dulu juga pernah salah di kelas.
Waktu SD, guru tanya: “Siapa proklamator Indonesia?” Saya jawab: “Pak RT!” Ya dimarahin lah. Tapi dari situ saya jadi ingat, oh ternyata proklamator itu bukan RT, tapi Soekarno-Hatta.
Nah, ada lagi cerita. Dulu ada santri, rajin banget nulis kalau ustaz ngaji. Semua dicatat. Sampai ustaznya heran:
“Wah, kamu kok rajin banget nyatet, Nak. Kalau nggak dicatet gimana?”
Santri jawab polos:
“Kalau nggak dicatet, nanti ilmunya keluar dari telinga kanan, langsung kabur lewat telinga kiri, Ustaz.”
Nah, ini bener juga ya, jamaah. Makanya, belajar itu perlu dicatat, perlu diulang, biar ilmu nempel, bukan numpang lewat.
Bapak ibu yang saya hormati, menuntut ilmu juga jangan setengah-setengah. Kalau setengah-setengah, nanti ilmunya nanggung. Sama kayak orang bikin mie instan, tapi airnya lupa dimasukin. Itu namanya bukan mie instan, tapi mie kering, jamaah.
Jadi, mari kita semangat belajar. Ingat, orang yang punya ilmu akan diangkat derajatnya oleh Allah SWT. Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
"Allah akan mengangkat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat." (QS. Al-Mujadilah: 11).
Mari kita terus menuntut ilmu, baik ilmu agama maupun ilmu dunia. Tapi jangan lupa, kalau belajar jangan kebanyakan rebahan. Kalau gurunya ceramah, muridnya malah tidur sambil ngorok, nanti gurunya kirain sedang tahajud duduk, padahal tidur.
Sekian ceramah singkat dari saya. Semoga ada manfaatnya, kalau ada salah-salah, itu murni dari saya. Kalau ada benarnya, itu datangnya dari Allah SWT.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
3. Ceramah Lucu tentang Ngejar Ilmu Jangan Kalah sama Ngejar Diskon
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْمِ اللهِ الـحَمْدُ للهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ رَسُولِ الله، لَا حَوْلَ وَ لَا قُوَّةَ اِلَّا بِالله وَ بَعْدُ
Alhamdulillah. Segala Puji bagi Allah, Sholawat dan Salam-Nya semoga tetap tercurahkan ke haribaan Nabi agung Muhammad SAW.
Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT atas nikmat iman dan Islam. Atas karunia-Nya juga, kita bisa berkumpul di tempat mulia ini.
Shalawat serta salam kita sanjungkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang dengan cahaya Islam.
Kali ini, saya akan menyampaikan tentang keutamaan mencari ilmu dalam ajaran Islam.
Menuntut ilmu merupakan kewajiban tiap Muslim sejak lahir hingga masuk liang lahat. Dalam Islam, banyak hadits menuntut ilmu yang semuanya sangat menekankan pentingnya mempelajari Ilmu pengetahuan baik agama, sains, budaya dan teknologi.
Allah SWT pun meninggikan derajat orang-orang yang mencari ilmu karena ridha-Nya. Dalam Alquran, Allah SWT berfirman:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا۟ فِى ٱلْمَجَٰلِسِ فَٱفْسَحُوا۟ يَفْسَحِ ٱللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ ٱنشُزُوا۟ فَٱنشُزُوا۟ يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰتٍ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
Artinya: “Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majelis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Surat Al Mujadilah ayat: 11).
Dari ayat ini dipahami bahwa orang-orang yang mempunyai derajat yang paling tinggi di sisi Allah ialah orang yang beriman dan berilmu. Ilmunya itu diamalkan sesuai dengan yang diperintahkan Allah dan Rasul-Nya.
Rasulullah SAW pun menganjurkan umatnya untuk terus mencari ilmu.
أُطْلُبِ الْعِلْمَ مِنَ الْمَهْدِ إِلَى اللَّحْدِ
Uthlubul 'ilma minal mahdi ilal lakhdi.
Artinya: “Tuntutlah ilmu dari buaian (bayi) hingga liang lahat.”
Kewajiban mencari ilmu juga dibebankan tiap Muslim sebagaian sabda Rasulullah SAW:
طَلَبُ اْلعِلْمْ فَرِثْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
"Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap individu muslim."
Dalam hadits lain, Rasulullah SAW mengungkapkan keutamaan mempelajari ilmu pengetahuan.
وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ
Artinya: “Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim, no. 2699)
Dengan ilmu juga, akan membawa kebahagiaan bagi seseorang baik di dunia maupun di akhirat. Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ, وَمَنْ أَرَادَ الأَخِرَةَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ, وَمَنْ أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ
“Barang siapa menginginkan kebahagian dunia, maka tuntutlah ilmu dan barang siapa yang ingin kebahagian akhirat, tuntulah ilmu dan barangsiapa yang menginginkan keduanya, tuntutlah ilmu pengetahuan.
Hadirin yang saya sayangi, para penutut ilmu yang semoga nggak cuma nuntut jodoh, hehe. Hari ini kita ngobrol soal menuntut ilmu, tapi dengan sedikit bumbu ketawa biar nggak kaku kayak presentasi kantoran. Siap ketawa sambil belajar? Yuk, kita mulai!
Ilmu itu, saudara-saudara, ibarat harta karun. Tapi bedanya, kalau harta karun butuh peta, ilmu cuma butuh niat! Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” Nah, ini bukan cuma soal masuk surga, tapi juga bikin hidup di dunia nggak kayak drama sinetron penuh konflik.
Tapi, menuntut ilmu itu nggak selalu mulus. Banyak godaan! Contohnya, pas buka buku, tiba-tiba WhatsApp bunyi, “Promo flash sale, diskon 70 persen!” Langsung deh, tangan gatel buka aplikasi belanja, padahal tadi niatnya mau belajar. Saudara-saudara, ngejar diskon boleh, tapi ngejar ilmu harus lebih kenceng! Soalnya, diskon cuma bikin dompet tipis, tapi ilmu bikin hidup manis.
Saya punya cerita lucu. Teman saya, namanya Budi, bilang, “Gus, aku udah belajar mati-matian, tapi kok nilai ujianku nggak naik-naik?” Saya tanya, “Belajar apa?” Dia jawab, “Belajar nyanyi lagu K-pop biar bisa ngejar oppa!” Ya ampun, Budi, itu bukan ilmu, itu fansclub! Ilmu yang bener itu, misalnya, belajar matematika biar nggak bingung ngitung kembalian di warung, atau belajar agama biar hati tenang kayak Wi-Fi yang sinyalnya full.
Ngomong-ngomong, pernah dengar istilah “ilmu ladang”? Bukan ladang jagung, ya! Ilmu ladang itu ilmu yang luas, nggak cuma dari buku, tapi juga dari pengalaman. Misalnya, temen saya pernah jatuh dari sepeda gara-gara main HP sambil nyetir. Itu ilmu! Ilmu bahwa multitasking itu nggak selalu keren. Jadi, menuntut ilmu itu nggak cuma di kelas, tapi juga dari hidup sehari-hari.
Tapi, saudara-saudara, ilmu tanpa akhlak itu kayak motor tanpa rem—berbahaya! Makanya, sambil nuntut ilmu, kita juga harus belajar jadi orang baik. Akhlak itu pelajaran seumur hidup, lho!
Terakhir, saya mau cerita soal nenek tetangga saya, umur 65 tahun, masih ikut kelas komputer. Katanya, “Biar bisa video call sama cucu!” Nah, kalau nenek aja semangat belajar, kita yang masih muda masa kalah? Menuntut ilmu itu ibadah, saudara-saudara. Setiap buka buku, setiap dengar ceramah, itu poin pahala. Tapi, ilmu yang paling hebat adalah yang dibagi. Jadi, kalau tahu cara bikin temen ketawa, ajarin! Tapi kalau tahu rahasia tetangga, ya… jangan dibagi, cukup doain aja biar akur!
Wallahul muwafiq ilaa aqwamithariiq. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Wallahu A'lam.