Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Dedi Mulyadi Datangi BI, Luruskan soal Uang Rp4,1 Triliun yang Dibilang Purbaya Mengendap
Advertisement . Scroll to see content

Dedi Mulyadi Datangi BI, Luruskan soal Uang Rp4,1 Triliun yang Dibilang Purbaya Mengendap

Rabu, 22 Oktober 2025 - 16:39:00 WIB
Dedi Mulyadi Datangi BI, Luruskan soal Uang Rp4,1 Triliun yang Dibilang Purbaya Mengendap
Baca Berita

JAKARTA, iNews.id - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mendatangi Bank Indonesia (BI), Rabu (22/10/2025). Dia meluruskan soal dana sebesar Rp4,1 triliun milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang disebut mengendap.

Dedi menyatakan, dana Rp4,1 triliun itu merupakan data 30 September 2025. Dia memastikan dana itu sudah berputar.

"Adapun, data yang dari BI itu adalah data pelaporan keuangan per 30 September," ujar Dedi.

Lebih lanjut, Dedi menjelaskan dana kas daerah yang ada kini Rp2,6 triliun. Jumlah uang itu juga berkurang lantaran kas daerah digunakan sehari-hari untuk kepentingan Pemerintah Provinsi Jawa Barat 

"Kan uangnya berputar gini, ada yang masuk, ada yang keluar, ada masuk, ada keluar," kata dia.

Dengan demikian, dia kembali menegaskan bahwa tidak ada dana mengendap yang justru dijadikan simpanan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Menurutnya, dana itu terlihat mengendap lantaran laporan Bank Indonesia hanya mencatat per bulan.

"BI itu hanya mengambil data-data dari bank kemudian dicatatkan dan dilaporkan setiap akhir bulan. Itu persoalannya," kata Dedi.

"Jadi kalau kemudian menjadi persepsi publik bahwa ada dana pemerintah yang disimpan sengaja kemudian dalam bentuk deposito diambil bunganya, menjadi sangat bertentangan," imbuhnya.

Sebelumnya, Dedi Mulyadi mendatangi Gedung Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Dia memastikan, dana mengendap pemerintah provinsi Jabar yaitu sebesar Rp2,6 triliun.

Hal ini sekaligus membantah Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang menyampaikan dana mengendap Jabar Rp4,17 triliun.

"Data di Kemendagri dengan data dari Pemprov sama bahwa terhitung pada tanggal 17 Oktober itu angkanya sekitar Rp2,6 triliun, nanti dicek lagi datanya ada di sistem. Itu sama tidak ada perbedaan," kata Dedi.

Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut