Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Deretan Negara Arab yang Berdamai dengan Israel, Nomor 3 Dijanjikan Bantuan Keuangan
Advertisement . Scroll to see content

Deretan Negara Arab yang Berdamai dengan Israel, Nomor 3 Dijanjikan Bantuan Keuangan

Rabu, 13 Juli 2022 - 16:37:00 WIB
Deretan Negara Arab yang Berdamai dengan Israel, Nomor 3 Dijanjikan Bantuan Keuangan
Baca Berita

JAKARTA, iNews.id - Enam negara anggota Liga Arab telah menormalisasi hubungan dengan Israel. Dua di antaranya sudah menjalin hubungan diplomatik sejak lama yakni Mesir dan Yordania.

Namun sejak 2020, ada empat negara Liga Arab lagi yang berdamai dengan Israel, yakni Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, Sudan, dan Maroko. Perdamaian keempat negara itu dengan Israel tak lepas dari peran Amerika Serikat (AS) di bawah pemerintahan Donald Trump. Penandatanganan normalisasi hubungan atau disebut Perjanjian Abraham dilakukan di Gedung Putih disaksikan Trump. 

Setelah itu Israel ingin memperluas hubungan dengan negara-negara yang belum memiliki hubungan diplomatik. Negara-negara itu tersebar di Teluk, Afrika, serta Asia Tenggara, termasuk Indonsia.

Data World Population Review mengungkap, sekitar 35 negara di dunia tidak mengakui keberadaan Israel dan sebagian besar negara-negara tersebut berada di Jazirah Arab. 

Berikut daftar negara Arab yang menormalisasi hubungan dengan Israel:

1. Uni Emirat Arab

UEA meneken kesepakatan perdamaian dengan Israel pada September 2020. Sebelumnya, Presiden AS saat itu, Trump, mengumumkan kedua negara ini akan melakukan normalisasi hubungan diplomatik pada 14 Agustus 2020. 

Perjanjian Abraham yang diteken tersebut bertujuan untuk mempromosikan dan membawa semangat toleransi antarumat beragama. Narasi tersebut mampu menyebar ke seluruh dunia. 

Di sisi lain, kepentingan ekonomi tak bisa dikesampingkan dalam normalisasi ini. Usai penandatanganan kesepakatan oleh delegasi UEA dan Israel, hubungan kedua negara langsung dibuka lebar. Israel pun menjadi mitra dagang utama UEA dan begitu pula sebaliknya. 

Selain itu kerja sama juga dijalin di bidang teknologi, pendidikan, pertahanan, dan lainnya.

Alasan lain UEA menormalisasi hubungan dengan Israel adalah untuk membantu Palestina. Namun Palestina justru mengecam Perjanjian Abraham. Pasalnya negara-negara Arab sebelumnya telah sepakat tak akan berdamai dengan Israel sampai isu Palestina diselesaikan.

2. Bahrain

Bahrain juga berhenti memusuhi Israel. Negara Teluk itu menormalisasi hubungan diplomatik dengan Israel pada September 2020. Alasannya, Israel dan AS bisa menjamin keamanan Bahrain dari ancaman Iran. 

Meskipun menormalisasi hubungan dengan Israel, Bahrain tetap mendesak kemerdekaan Palestina. Keputusan pemerintah berdamai dengan Israel mendapat banyak penentangan dari masyarakat. 

3. Sudan

Sudan menjadi negara selanjutnya yang berdamai dengan Israel yakni masih di tahun 2020. Kesanggupan Sudan untuk menormalisasi hubungan dengan Israel diumumkan Trump dan mendapat sambutan hangat dari Kementerian Luar Negeri UEA. 
Langkah tersebut dipandang sebagai langkah penting demi menjaga serta meningkatkan keamanan, terutama di kawasan Timur Tengah. 

Kepala Dewan Kedauluatan Sudan Abdul Fattah Al Burhan pada Februari 2022 mengakui hubungan antara negaranya dengan Israel. Menurut dia, Sudan dan Israel perlu menjalin kerja sama keamanan karena menjadi agenda penting bersama.

Namun terungkap Sudan memberikan syarat kepada AS sebelum menerima perdamaian. Surat kabar The New York Times melaporkan, AS dan sekutunya menawarkan bantuan dan investasi sebesar 800 juta dolar AS sebagai bagian dari pertukaran kesepakatan dengan Israel. Jumlah tersebut sebagian besar akan dibayar oleh AS dan UEA, sedangkan Israel menambahi 10 juta dolar. Namun, tawaran awal ditolak oleh Sudan. 

Sudan mengajukan nilai lebih tinggi yakni sebesar 3 sampai 4 miliar dolar AS sebagai bagian dari kesepakatan normalisasi. 
Selain itu, Sudan meminta agar negaranya dihapus dari daftar teroris oleh AS. Pemerintah AS bersedia memenuhi permintaan itu. Pelabelan sebagai negara teroris membuat Sudan sulit menerima bantuan asing yang berdampak pada krisis keuangan.

Situs berita The Walla memublikasikan laporan yang berisi permintaan Sudan terhadap AS dalam upaya menormalisasi hubungan dengan negara Yahudi. Khartoum meminta AS mengirim paket bantuan minyak dan gandum senilai 1,2 miliar dolar AS untuk mengatasi kelaparan. 

Kemudian, kesepakatan bantuan 2 miliar dolar AS sebagai stimulus keluar dari krisis ekonomi serta komitmen dukungan ekonomi dari AS dan UEA selama 3 tahun ke depan. 

4. Maroko

Berikutnya giliran Maroko yang berdamai dengan Israel. Dalam cuitan pada 10 Desember 2020, Trump mengatakan Maroko dan Israel telah menyetujui hubungan diplomatik. 

Hal itu dianggap sebagai catatan sejarah serta terobosan baru guna memacu perdamaian di Timur Tengah. Latar belakang utamanya demi menekan pengaruh Iran di wilayah Timur Tengah. 
Setelah hubungan dinormalisasi, pemerintah Maroko memberikan akses penerbangan langsung dari dan ke Israel bagi penduduk Negeri Yahudi. Kedua negara juga telah menandatangani banyak perjanjian di berbagai bidang setelah hubungan putus hampir 20 tahun.

5. Yordania

Perjanjian perdamaian antara Yordania dan Israel diteken pada 1994. Dalam artikel judul ‘Efektivitas Strategi Foeme dalam Proyek Good Water Neighbors Sebagai Upaya Bina Damai Kawasan Timur Tengah’, picnic table talks merupakan salah satu faktor terciptanya perjanjian damai ini. 

Picnic table talks merupakan kontrak penguasaan dan juga pengelolaan Sungai Yordan, antara Israel dan Yordania yang sudah ada di era 1980-an. 

Dalam Pasal 6 perjanjian damai tersebut disebutkan, kedua negara mengakui hak masing-masing terhadap sumber daya air bersama. Kerja sama mengenai sumber daya air, saling tukar informasi mengenai pengelolaan air, dan upaya pencegahan degradasi air juga wajib diimplementasikan kedua negara. 

6. Mesir

Mesir dan Israel menandatangani perjanjian damai pada 26 Maret 1979 di Washington DC, AS. Melansir The Print, keputusan presiden Mesir saat itu Anwar Sadat untuk berdamai dengan Israel lantaran negara itu mampu membantu Mesir untuk membuka akses senjata ke AS. 

Mesir bisa mendapat bantuan senjata AS setelah hubungan negara itu dengan Uni Soviet merenggang.

Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut