Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Gadis SMP asal Pandeglang Ditawari Kerja ART Ternyata Dipaksa Jadi PSK
Advertisement . Scroll to see content

Gadis SMP asal Pandeglang Ditawari Kerja ART Ternyata Dipaksa Jadi PSK

Kamis, 31 Juli 2025 - 09:25:00 WIB
Gadis SMP asal Pandeglang Ditawari Kerja ART Ternyata Dipaksa Jadi PSK
Baca Berita

PANDEGLANG, iNews.id - Nasib memilukan dialami siswi SMP berinisial HW (15) asal Kabupaten Pandeglang, Banten. Dia menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) setelah dijebak lowongan kerja palsu oleh pelaku yang dikenalnya melalui media sosial Facebook.

Kapolres Pandeglang AKBP Dhyno Indra Setyadi mengungkapkan, awal mula kejadian bermula saat HW berkenalan dengan seorang perempuan berinisial NN (21). NN mengaku bisa mencarikan pekerjaan sebagai Asisten Rumah Tangga (ART) di Tangerang.

NN tak bekerja sendirian. Dalam aksinya, dia dibantu suaminya ST (23)  warga Labuan Pandeglang serta sepasang suami istri asal Bogor yakni AA (24) dan RFL (25). Keduanya berperan sebagai muncikari yang menjual korban kepada pelanggan pria hidung belang di wilayah Bogor.

“Korban dijual kepada muncikari dengan harga Rp1,5 juta. Namun yang baru dibayar ke pelaku hanya Rp600.000,” ujar AKBP Dhyno, Kamis (31/7/2025).

Setiba di Bogor, korban HW dipaksa tinggal bersama para muncikari dan hanya diberi makan serta minum. Dia kemudian disuruh melayani pria hidung belang yang memesan jasa melalui aplikasi daring.

“Selama dua hari di Kabupaten Bogor, korban melayani lima laki-laki hidung belang. Bayarannya berkisar antara Rp200.000 hingga Rp300.000 per pelanggan. Namun korban belum menerima bayaran sama sekali. Dia dijanjikan akan dibayar setelah melayani 250 pelanggan,” katanya.

Merasa terjebak dan tak tahan dengan perlakuan itu, HW akhirnya menghubungi orang tuanya secara diam-diam. Mengetahui hal tersebut, keluarganya langsung menjemput korban dan melaporkan kasus ini ke Polres Pandeglang.

Polisi kini telah mengamankan empat tersangka. Sementara korban HW mendapatkan pendampingan dari unit PPA dan psikolog untuk pemulihan trauma.

Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut